BOJONEGORO. Netpitu.com – Petani bawang merah Desa Geger, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro,Jawa timur, menyambut panen tahun ini dengan lesu lantaran harga bawang merah yang cederung murah. Padahal hasil panen bawang merah kali ini berkualitas bagus.
Hal itu dikeluhkan petani asal Desa Geger irawan biasa dipanggil Kadelung (45), yang merasa kecewa dan kesal karena pasca panen dengan kwalitas bagus tetap harganya jauh dari harapan.
“Bayangkan kita beli bibit dengan harga perkilo Rp.30.000 akan tetapi ketika kita jual ke tengkulak lakunya cuma Rp.21.000 per kilogram,” ujar Kadelung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ditambah lagi waktu kami menanam bawang merah ini tanpa ada pendampingan dari pihak Dinas Pertanian sama sekali. Ia menanam dan merawat bawang merah ini dengan caranya sendiri tanpa diajari oleh pihak Dinas terkait.
Kami juga berharap bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro adanya bantuan pupuk, obat-obatan, untuk mengatasi hama yang menyerang bawang merah, tambahnya.
Sementara itu salah Petani bawang merah Desa Geger lainya Biantoro (30), yang sehari -hari bekerja sebagai buruh pabrik ini juga mengeluhkan anjloknya harga bawah merah.
“Saya juga mengharapkan adanya Program dari Bupati dulu terkait Program Kartu Petani Mandiri yang dulu pernah dijanjikan pada saat kampanye segera di realisasikan. Karena hingga detik ini program tersebut belum menyentuh ke kami para petani,” harap Biantoro.
(dan)