BOJONEGORO. Netpitu.com – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada lingkungan kantor Perhutani KPH Padangan, Senin, (04/05/2020).
Administratur Perhutani KPH Padangan, Loesy Triana menyampaikan ke netpitu.com bahwa penyemprotan disinfektan ini dilakukan secara menyeluruh mulai dari halaman, setiap ruangan, rumah dinas, ruang rapat, tempat olah raga, tempat parkir serta sarana ibadah.
Kegiatan semua ini dilakukan oleh petugas kantor BPBD Kota Bojonegoro atas kerjasama dengan Perhutani Padangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan Kantor KPH termasuk setiap ruangan sebanyak 3 kali dalam sebulan, selain penyemprotan telah dilakukan serangkaian langkah preventif untuk mencegah sebaran terhadap virus corona, antara lain penyediaan hand sanitizer di setiap pintu masuk ruangan kantor, halaman depan belakang kantor KPH. Untuk selanjut untuk setiap ruangan setiap seminggu sekali di hari jumat dilakukan penyemprotan oleh seluruh karyawan dan karyawati secara mandiri oleh kantor KPH,” tuturnya ke media ini.
Dia juga menambahkan kantor Perhutani ini juga telah melakukan pemasangan banner edukasi pencegahan virus corona termasuk penerapan kebijakan bekerja dari rumah (work from home).
“Perhutani berkomitmen untuk terus melakukan pencegahan penyebaran virus corona baik itu baik di kantor KPH hingga di kantor daerah, BKPH dan RPH,” tegas Loesy.
Ditempat terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia saat ditemui Humas Perhutani Padangan bersamaan mengantar surat ucapan terima kasih dan bersama wartawan media ini membenarkan kegiatan tersebut bahwa sasaran penyemprotan disinfektan selain di tempat fasilitas umum juga di kantor/instansi pemerintah maupun BUMN sewilayah Kabupaten Bojonegoro sebagai upaya pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19).
Penyemprotan disinfektan yang dilakukan BPBD Kabupaten Bojonegoro merupakan proses dekontaminasi yang menghilangkan atau membunuh mikroorganisme virus serta bakteri pada objek permukaan benda mati. Hal tersebut yang membedakan disinfeksi dengan penggunaan antiseptik. Antiseptik, membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup.
Penyemprotan disinfektan dilakukan sejak ditetapkannya kejadian luar biasa (KLB) bencana non alam oleh Bupati Bojonegoro.
“Setiap hari rata-rata ada 10 liter disinektan yang disemprotkan,” ujar Ulfia, sapaan akrabnya.
“Kami harap wabah ini bisa segera berakhir sehingga kita dapat kembali beraktifitas secara normal dan optimal. Penyemprotan disinfektan ini hanya salah satu upaya untuk memberikan perlindungan atas kesehatan bagi pegawai baik di kantor maupun di lapangan terhadap kemungkinan penyebaran Covid-19”, tandasnya.
(met)