BOJONEGORO. Netpitu.com – Senin, (12/07/2020) besuk, merupakan hari pertama dimulainya tahun ajaran baru 2020 – 2021. Meski program pembelajaran sudah dimulai, namun dipastikan tidak ada siswa yang masuk sekolah.
Seperti sebelumnya, di masa pandemi Corona ini, sistem pembelajaran siswa dilakukan dari jarak jauh, atau daring. Dimana siswa tidak masuk kelas dan bertemu dengan guru pendidik secara langsung atau tatap muka.
Bagi siswa baru kelas X, yang biasanya masuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ( MPLS ), untuk siswa menangah atas ( SMA/SMK ) MPLS tidak dilakukan di sekolah. Melainkan siswa tetap tinggal di rumah dan mengikuti MPLS secara daring atau online.
Belum diberlakukannya pembelajaran dengan tatap muka antara siswa dan guru di dalam ruang kelas ini, menurut Kepala SMA Negeri 3 Bojonegoro, Drs. Sigit Hertadi, MM, karena masih tingginya angka orang yang terjangkit Covid-19 di Jawa timur. Sehingga Pemerintah Provinsi Jawa timur, belum mengeluarkan kebijakan pembelajaran di sekolah dengan tatap muka.
“Meski tahun ajaran baru mulai Senin, besuk, tetapi sistem pembelajaran tetap dilakukan secara daring ( online, red ),” terang Sigit Hertadi, kepada netpitu.com, Sabtu, (11/07/2020).
Demikian pula untuk siswa yang baru masuk ke jenjang pendidikan SMA, mereka juga tidak dihadirkan di sekolah untuk mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ( MPLS ).
“MPLS juga dilakukan secara daring. Jadi siswa tetap berada di rumah dan tidak datang ke sekolah,” jelas Sigit Hertadi.
Menurut Kepala SMA Negeri 3 Bojonegoro itu, ia tidak bisa memastikan sampai kapan kegiatan belajar mengajar di sekolah berlaku normal kembali, seperti sebelum adanya pandemi Corona.
Lebih lanjut, dikatakan Sigit, meski dalam pembelajaran siswa di lakukan secara daring. Nantinya secara periodik akan ada guru pembimbing mata pelajaran yang akan mendatangi kelimpok belajar siswa di rumah.
Dengan demikian, siswa yang mengalami kesulitan memahami pelajaran bisa mendapat penjelasan dari guru pembimbingnya.
(ro)