M. Rozi Bicara Blak-blakan Soal Dugaan Jual Beli Proyek di Dinas Pendidikan ( 2 ) : Siapa Yang Bermain ?

- Tim

Jumat, 22 Januari 2021 - 09:44

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muhammad Rozi, anggota Komisi A, DPRD Bojonegoro, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Kepada netpitu.com bicara blak-blakan soal dugaan jual beli proyek di dinas pendidikan Bojonegoro.

Muhammad Rozi, anggota Komisi A, DPRD Bojonegoro, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Kepada netpitu.com bicara blak-blakan soal dugaan jual beli proyek di dinas pendidikan Bojonegoro.

BOJONEGORO. Netpitu.com – Munculnya rekomendasi pengerjaan proyek usulan dewan yang diduga dipalsukan tandatanganya, membuat berang Muhammad Rozi, anggota Komisi A, DPRD Bojonegoro, dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dokumen surat rekomendasi pengerjaan proyek tersebut dianggap sebagai alat jebak yang sengaja disiapkan olah Satker dinas.

Sembari menunjukkan bukti rekomendasi yang isiannya ditulis dengan ballpoint. Muhammad Rozi menyatakan kebingungannya, siapa pelaku yang memberi dan menandatangani rekomendasi tersebut ?.

Terlihat jelas dalam rekomendasi yang blanko formnya diterbitkan oleh dinas pendidikan Bojonegoro tersebut, tertulis CV. TP, yang beralamat di Desa Karangsono,, Kecamatan Dander, Bojonegoro, sebagai rekanan penyedia jasa kontruksi yang ditunjuk mengerjakan proyek usulan dewan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini tulisan siapa dan tanda tangan siapa ?. Aku yo gak kenal, terus olehe soko ngendhi ( saya juga tidak kenal, terus ( proyek,red ) dapatnya dari mana,” kata Muhammad Rozi, kepada netpitu.com, Selasa, (19/1/2021), di salah satu Cafe di Bojonegoro.

Baca Juga :  Kasi MPDT Kemenag Jatim Takjub Pada Madin Miftahul Huda Bojonegoro

Merasa dipalsukan tandatangannya, anggota dewan PKB itu, ingin melaporkan pelakunya. Namun karena masih banyaknya kegiatan hingga sekarang ini niat tersebut belum dilaksanakan.

Masih menyoal rekomendasi, anggota dewan dari PKB inipun berharap pihak kepolisian menelusuri paket proyek yang direkomendasikan atas namanya, agar diketahui secara gamblang siapa pelaku pemalsu tanda tangan dan siapa pula dalang jual beli proyek di Dinas Pendidikan ini.

“Biar terbuka, siapa sebenarnya orang yang bermain di balik dugaan kasus jual beli proyek ini,” tandas Muhammad Rozi. “Jangan.., jangan…..,” lanjut Rozi tanpa menyelesaikan kalimatnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Roszi, mengatakan tidak pernah mengeluarkan atau menandatangani blanko rekomendasi yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan. M. Rozi, juga mengaku tidak pernah bertemu maupun kenal dengan penyedia jasa kontruksi yang namanya tercantum dalam rekomendasi proyek.

Baca Juga :  Dugaan Korupsi Inspektorat, Kok Belum Ada Tersangka

Dengan tegas M. Rozi, mengatakan tidak pernah melakukan transaksi jual beli proyek usulan dewan di dinas pendidikan. Dengan blak-blakan, M. Rozi, juga mengaku tidak pernah menerima uang sepeserpun dari pihak rekanan jasa kontruksi yang mengerjakan proyek usulan dewan.

“Saya tidak pernah kenal dan ketemu dengan rekanan kontraktor penyedia jasa yang mengerjakan proyek-proyek itu. Bahkan saya juga tidak pernah menandatangani rekomendasi pekerjaan proyek yang form-nya telah disediakan oleh dinas pendidikan,” papar M. Rozi, kepada netpitu.com.

Menjawab pertanyaan netpitu.com, adakah kemungkinan adanya agenda politik lain di balik mencuatnya kasus dugaan jual beli proyek ini ?. Muhammad Rozi mengatakan kemungkinan itu selalu ada, tetapi dirinya tidak mau terjebak ke dalam arah pemikiran itu.

Baca Juga :  Setelah 36 Jam 155 Napi Teroris Menyerah, Polisi Kuasai Kembali Rutan Salemba

“Saya abaikan saja mas, lebih baik saya fokus kerja untuk rakyat,” jawab Muhammad Rozi. Soal rejeki dan jabatan itu urusan Allah, dan semuanya saya serahkan pada Allah,” ucap M. Rozi.

Issue dugaan jual beli proyek di dinas pendidikan ini pada sekitaran pertengahan tahun 2020 lalu marak beredar di penyedia jasa kontruksi. Bahkan proyek-proyek tersebut ditawarkan secara bebas kepada pemborong dengan harga bervariasi.

Berdasar laporan masyarakat, Satreskrim Polres Bojonegoro melakukan penyelidikan kasus ini, dan telah memanggil beberapa pejabat di Dinas Pendidikan Bojonegoro, termasuk kepala dinas pendidikan, Dandy Suprayitno.

(ro)

Berita Terkait

Kemenag Bojonegoro Pastikan Kegiatan Belajar Mengajar di Madrasah Berjalan Normal
Kadal Ireng Bagikan 350 Takjil ke Masyarakat
Rayakan Annyversary ke 75, Persibo Dapat Hadiah Armada Bus Dari Sedulur Pitu
Pengajuan Penetapan Nama Pada Ijazah Muk’awanah Tak Penuhi Norma Hukum Administrasi Kependudukan : Pengadilan Harusnya Menolak
Sikapi Pencoretan Caleg, DPC PPP Laporkan KPUD dan Bawaslu Kab. Bojonegoro ke DKPP
PPP Maksimalkan Peran Saksi di Setiap TPS
Menangkan Pemilu 2024 DPC PPP Masivkan Konsolidasi, Sosialisai ke Kader di Tingkat Kecamatan dan Desa
Jum’at Hari Ini Bawaslu Gelar Sidang Pelanggaran Administrasi Pelaporan Anwar Sholeh

Berita Terkait

Jumat, 19 Januari 2024 - 11:25

Pengajuan Penetapan Nama Pada Ijazah Muk’awanah Tak Penuhi Norma Hukum Administrasi Kependudukan : Pengadilan Harusnya Menolak

Jumat, 8 Desember 2023 - 19:29

Sikapi Pencoretan Caleg, DPC PPP Laporkan KPUD dan Bawaslu Kab. Bojonegoro ke DKPP

Senin, 4 Desember 2023 - 16:43

PPP Maksimalkan Peran Saksi di Setiap TPS

Senin, 4 Desember 2023 - 08:11

Menangkan Pemilu 2024 DPC PPP Masivkan Konsolidasi, Sosialisai ke Kader di Tingkat Kecamatan dan Desa

Jumat, 1 Desember 2023 - 08:54

Jum’at Hari Ini Bawaslu Gelar Sidang Pelanggaran Administrasi Pelaporan Anwar Sholeh

Jumat, 17 November 2023 - 09:13

Bawaslu RI Gelar Sidang Laporan Anwar Sholeh, Soal Penetapan DCT DPR, Anna Mu’awanah

Rabu, 26 April 2023 - 19:32

DPC PPP Bojonegoro Siap Menangkan Ganjar di Pilpres 2024

Minggu, 24 Juli 2022 - 13:09

DPD Golkar Bojonegoro Minta Airlangga Hartarto Segera Deklarasikan Diri Sebagai Capres 2024

Berita Terbaru

BERITA

Kadal Ireng Bagikan 350 Takjil ke Masyarakat

Sabtu, 23 Mar 2024 - 14:00