JAKARTA. Netpitu.com – Sekolompok orang terduga teroris kembali berulah. Tak peduli meski hari ini (Idhul Fitri) merupakan hari yang dibanggakan umat Islam se dunia. Mereka menerobos pintu pagar Markar Polisi Daerah (Mapolda) Sumatera Utara ( Sumut) pada sekitar pukul 03.00 Wib, Minggu (25/6), dini hari. Mereka menyasar 2 personel polisi yang sedang bertugas di Pos Jaga Mapolda Sumut dan 2 petugas jaga tersebutpun menjadi korban kejahatan dua orang terduga teroris.
Seorang polisi, Aiptu Martua Singgalingging, meninggal dunia akibat terkena gorokkan pisau pada lehernya. Dikabarkan terduga teroris tersebut menggorok leher Sigalingging saat ia tertidur di pos Yanma Polda Sumut.
Seorang polisi lainnya, Brigadir E Ginting, juga mengalami luka-luka, dan dibawa ke RS Bhyangkara di Jalan KH Wahid Hasyim, Medan.
Sebelumnya Brigadir E. Ginting, yang juga terkena serangan dadakan itu sempat mencari pertolongan ke anggota Brimob. Beberapa anggota Brimob kemudian mengambil tindakan menembak pelaku penyerangan 2 anggota Polisi tersebut. Alhasil, satu terduga teroris tewas dan satunya lagi terkena luka tembak.
Miris memang, lantaran peristiwa ini dilancarkan para perusuh Negara 3-4 jam menjelang Sholat Idhul Fitri 1438 H, Minggu (25/6). Disaat warga umat Islam bersuka cita merayakan lebaran Idhul Fitri.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasito, di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta menjelaskan, dua orang pelaku penyerangan melompat pagar di penjagaan Polda Sumut kemudian menyerang salah satu pos di sana.
Dkatakan Setyo, Polda Sumut memiliki tiga pintu penjagaan. Pos pintu satu untuk masuk, pos pintu dua untuk VIP dan pos pintu tiga untuk keluar yang ditutup setelah pukul 18.00 WIB.
Saat malam hari, yang dibuka hanya pintu pos satu. Kala itu yang berjaga disana ada dua anggota Polri, dimana seharusnya diisi oleh empat anggota Polri.
“Harusnya di pos itu dijaga empat orang, tapi saat kejadian hanya ada dua orang. Dua patroli dan dua lagi di pos. Satu berjaga di dalam, satu di luar pos,” terang Setyo.
Tiba-tiba saja, dua teroris langsung menyerang anggota di dalam pos yang tengah istirahat. Teroris itu menikam leher, dada dan tangan Aiptu Martua Sigalingging hingga anggota tersebut meninggal dunia.
Selanjutnya anggota yang lain, Brigadir RB Ginting lalu mencari bantuan ke anggota Brimob. Anggota Brimob lalu mengambil tindakan dengan menembak pelaku, satu tewas dan satu lagi kritis.
“Dua pelaku masih diidentifikasi, satu tewas dan satu kritis. Pelaku saat menyerang sambil teriak Allahhu akbar. Sajamnya masih diamankan, dicek Densus 88,” tambah Setyo.
Diketahui salah seorang pelaku penyerangan terhadap personel kepolisian di Mapolda Sumut, bernama Syawaluddin Pakpahan, warga Kota Medan.
Kepala Lingkungan (Kepling) VIII, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Hari Isnaini mengatakan Syawaluddin sehari-hari berprofesi sebagai pedagang rokok. Lokasi jualannya berada di Jalan Sisingamangaraja atau tepat di seberang SPBU Teladan Medan.
Satu orang pelaku lainnya belum teridentifikasi hingga Minggu siang ini, juga berprofesi sebagai pedagang. Ia jualan jus, dekat tempat Syawaluddin Pakpahan berdagang.
(Red/As)