Bahas Perkembangan Covid-19 Gubernur Jatim Lakukan Video Conference Dengan Kepala Daerah

- Tim

Sabtu, 28 Maret 2020 - 14:55

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TUBAN. Netpitu.com – Gubernur Jawa Timur didampingi Wagub dan Sekda Provinsi Jawa timur melangsungkan videoconference bersama Bupati dan Walikota se-Jawa Timur, Jumat (27/03/2020). Videoconference yang disiarkan dari Gedung Grahadi, Surabaya, membahas langkah-langkah percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Timur.

Bertempat di ruang kerja Bupati Tuban, kegiatan ini juga diikuti Wakil Bupati Tuban; Sekda Tuban; dan sejumlah pimpinan OPD dan Direktur RSUD Koesma Tuban.

Gubernur Jawa Timur, Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., menyampaikan Pemprov Jatim telah membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur. Juga dibentuk 4 rumpun gugus tugas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama, Gugus Promotif dan Preventif fokus untuk peningkatan pencegahan Covid-19. Lalu yang Kedua, Gugus Kuratif yaitu fokus pada pertolongan dan pengobatan. Kemudian yang Ketiga adalah Gugus Tracing bertugas melakukan pendataan penelusuran jejak orang yang pernah berinteraksi dengan pasien Covid-19. Dan yang keempat Keempat atau yang terakhir adalah Gugus Penanganan dampak sosial dan ekonomi akibat Covid-19.

Baca Juga :  Lho, Utang Proyek 2017 Pemkab Bojonegoro Masih Belum Juga Dibayar

Guna menangani Covid-19, sebanyak 65 rumah sakit rujukan telah disiagakan Pemprov Jatim di sejumlah wilayah. “Pimpinan Daerah juga diharapkan menyediakan ruang observasi dan isolasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, penanganan Covid-19 harus dilakukan secara sistematis dan terkoordinir. Penanganan Covid-19 perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat, organisasi keagamaan, dan kepemudaan. Tidak hanya itu, juga melibatkan personil TNI dan Polisi untuk menjaga ketertiban, keamanan agar masyarakat mentaati edaran yang berlaku.

Gubernur Khofifah juga menjelaskan sebanyak 18.400 alat rapid test sudah didistribusikan ke 65 rumah sakit rujukan dan Dinas Kesehatan di Jatim.

Rapid Test Covid-19 akan segera dilakukan secara serentak. Rapid Test diprioritaskan untuk orang yang memiliki resiko tinggi. Pemprov Jatim terus berupaya menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dan kelengkapan lainnya untuk seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

Baca Juga :  Kenyang Lebih Lama Dengan Sarapan Kaya Serat

Terkait keberadaan pasar tradisional, Gubernur Jatim mengimbau pimpinan daerah untuk mengatur jadwal buka-tutup pasar setiap harinya. Langkah ini diambil untuk mengurangi penumpukan warga di pasar pada satu waktu.

“Warga dapat secara bergantian datang ke pasar, tidak menumpuk pada waktu yang sama,” jelasnya.

Usai videoconference, Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., menerangkan sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Timur tersebut, perlu adanya refocusing anggaran atau pengaturan ulang anggaran agar lebih fokus guna penanganan Covid-19.

Menindaklanjuti arahan Gubernur Jatim itu, Pemkab Tuban telah menyiapkan dana kurang lebih 15 milyar untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Tuban. Dana tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Tuban.

“Pemkab Tuban juga telah mengirimkan Surat Edaran ke pemerintah desa untuk mengalokasikan anggaran Dana Desa untuk mendukung upaya penanganan Covid-19,” ungkapnya melalui Humas dan Protokol Pemkab Tuban pada Dinas Infokom Tuban ke netpitu.com.

Baca Juga :  Hambat Izin Pasar Ngampel Bupati Bojonegoro Dilaporkan Ke Presiden

Wabup Tuban juga menuturkan mewabahnya Covid-19 berdampak pada penurunan kegiatan ekonomi masyarakat. Diantaranya ojek daring; pedagang kaki lima; maupun tukang becak banyak yang mengalami penurunan pendapatan.

Menyikapi hal tersebut Pemkab Tuban akan mengadakan semacam operasi pasar. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat yang terdampak langsung Covid-19 di luar mereka yang terdaftar dalam Basis Data Terpadu.

Sebelumnya akan dilakukan pendataan masyarakat untuk mengetahui calon penerima diluar PKH; BPNTD maupun Bansos lainnya. “Masyarakat dengan kategori kaya / ekonomi mampu dilarang ikut operasi pasar,” tegasnya.

Rencananya, operasi pasar tersebut akan digelar sebelum dan pertengahan bulan Ramadhan; dan sebelum Lebaran Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Ini menjadi langkah cepat yang dapat langsung dirasakan masyarakat.

(met)

Berita Terkait

LHP BPK Kab. Bojonegoro Sudah Diserahkan Ke Ketua DPRD Tapi Tak Dibagikan Pada Anggota
16 Lowongan Parades Di Sukosewu, Jangan Lempar Bola Panas Ke Kecamatan
Hoax Kabar Penghentian Hibah BKD Dari KPK
Dorong Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Kementerian PAN RB Lakukan Rakor Online
Miris, Masih Ada Jalan Poros Desa Berlumpur di Bojonegoro
PDIP : Pemkab Harus Berikan Solusi Soal Kelambatan Pencairan ADD
Duh, 53 Desa Di Bojonegoro Belum Mengajukan Pencairan ADD., Ada Apa ?
Duh… Belum Terima Gaji Bulan Maret, ASN Dinas Sosial Bingung Cari Talangan

Berita Terkait

Jumat, 19 Januari 2024 - 11:25

Pengajuan Penetapan Nama Pada Ijazah Muk’awanah Tak Penuhi Norma Hukum Administrasi Kependudukan : Pengadilan Harusnya Menolak

Jumat, 8 Desember 2023 - 19:29

Sikapi Pencoretan Caleg, DPC PPP Laporkan KPUD dan Bawaslu Kab. Bojonegoro ke DKPP

Senin, 4 Desember 2023 - 16:43

PPP Maksimalkan Peran Saksi di Setiap TPS

Senin, 4 Desember 2023 - 08:11

Menangkan Pemilu 2024 DPC PPP Masivkan Konsolidasi, Sosialisai ke Kader di Tingkat Kecamatan dan Desa

Jumat, 1 Desember 2023 - 08:54

Jum’at Hari Ini Bawaslu Gelar Sidang Pelanggaran Administrasi Pelaporan Anwar Sholeh

Jumat, 17 November 2023 - 09:13

Bawaslu RI Gelar Sidang Laporan Anwar Sholeh, Soal Penetapan DCT DPR, Anna Mu’awanah

Rabu, 26 April 2023 - 19:32

DPC PPP Bojonegoro Siap Menangkan Ganjar di Pilpres 2024

Minggu, 24 Juli 2022 - 13:09

DPD Golkar Bojonegoro Minta Airlangga Hartarto Segera Deklarasikan Diri Sebagai Capres 2024

Berita Terbaru

BERITA

Kadal Ireng Bagikan 350 Takjil ke Masyarakat

Sabtu, 23 Mar 2024 - 14:00