BOJONEGORO. Netpitu.com – Majelis Alumni IPNU dan IPPNU menggelar talk show dengan tema “ Kader IPNU-IPPNU Brsatu menuju kejayaan masa dean “ di Hotel Aston, Minggu (30/7).
Hadir sebagai narasumber Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yang juga menjabat sebagai ketua ISNU Jawa timur serta Wakil bupati Bora, Jawa tengah, Arif Rohman.
Menurut Khofifah yang juga ketua Pengurus Pusat Muslimat NU, saat ini SDM NU harus memiliki kecepatan mengambil dan ketepatan dalam bertindak. Tapi harus fokus dan terukur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Khususnya IPNU-IPPNU harus kwalitatif, karena ruh NU ada di IPNU-IPPNU,” paparnya.
Menurut perempuan yang pernah menjabat sebagai Ketua Cabang IPPNU Surabaya ini, sekarang ini filling spirit dilingkungan IPNU-IPPNU sangat lemah. Dilihat dari background pendidikan menurutnya sangat menjanjikan, namun dari sisi actualisasi dirasa sangat mengecewakan.
“Well education IPNU-IPPNU tidak perlu diragukan, namun actualisasi benar-benar mengecewakan,” tuturnya.
Seharusnya, lanjut Khofifah, IPNU-IPPNU bisa memberikan kekayaan untuk mengambil keputusan agar bisa memberikan sesuatu yang lebih. IPNU-IPPNU bukan merupakan organisasi masyarakat biasa. Namun merupakan organisasi kader, jika salah menempatkan maka salah mengkader.
“Kita harus memiliki opini bahwa Indonesia ini butuh NU, tanpa NU Indonesia tidak keren seperti itu misalnya,” terangnya.
Sementara itu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa IPNU-IPPNU memiliki modal yang cukup kuat untuk pengkaderan.
Azwar Anas juga memotivasi kader IPNU-IPPNU untuk berwirausaha tanpa harus repot mencari lowongan pekerjaan. Dalam jiwa kader pertama jangan pernah ditanamkan bagaimana cara melamar pekerjaan namun bagaimana cara menciptakan pekerjaan.
“Dimana seorang pelajar harus memiliki program inovatif dan bisa keluar dari sangkar masing-masing jangan mau hanya berdiam diri,” kata bupati Banyuwangi itu.
Masih menurut mantan Sekjen PP IPNU, menjadi seorang IPNU-IPPNU harus bisa eksis tidak hanya dilingkup kecil, namun di lingkup yang luas. Karena setiap orang memiliki modal yang cukup kuat dan sumber daya menjadi nomor satu. Selain itu bersinergi antar sesama menurut Azwar juga diperlukan.
Dengan dikukuhkan Alumni IPNU-IPPNU Bojonegoro ini, baik Aswar Anas maupun Khofifah berharap, Alumni IPNU-IPPNU bisa menjadi bagian membangun akses untuk kader IPNU-IPPNU yang masih aktif berorganisasi. Karena dengan begitu, aktifis IPNU-IPPNU akan merasa memiliki senior, sebagai tempat mengembangkan jati diri.
(Edy Kuntjoro)