BOJONEGORO. Netpitu.com – Proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Bojonegoro dengan Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro di khawatirkan molor dari waktu yang ditentukan. Proyek yang mestinya akhir tahun 2017 sudah rampung baru mencapai enam puluh persen.
Proyek yang di kerjakan oleh PT Bintang Sembilan Indah yang beralamat di Malang dengan konsultan pengawas CV Reusie pada tahun 2016 lalu untuk tahap pertama dianggarkan oleh APBD Bojonegoro sebesar Rp 25 Milyar sedangkan untuk tahap kedua pada tahun ini dianggarkan Rp 59 Milyar pada awal tahun 2018 mestinya sudah bisa dilalui untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang tinggal di Kecamatan Trucuk.
Proyek pembangunan jembatan dengan panjang 189 meter dan lebar 13 meter tersebut merupakan bangunan jembatan yang paling baik dibandingkan oleh pembangunan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Padangan dengan Kecamatan Kasiman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Teguh (31/10)selaku tenaga kerja yang ikut mengerjakan proyek mulai tahun kemarin mengatakan mungkin proyek pembangunan jembatan molor, tapi molornya pembangunan tidak akan lama.
“Sekarang sudah pemasangan baja balok grinde yang berbentuk melengkung, pemasangan baja balok grider membutuhkan tenaga ahli yang paham konstruksi, dan sekarang pemasangan baja balok grinder sudah mencapai separuh lebih”, jelas Teguh.
Terkait molornya waktu pembangunan jembatan mungkin mungkin disebabkan banjir awal tahun 2017 kemarin, lokosi untuk timbunan material proyek yang kurang, dan untuk mendatangkan baja balok grinder untuk rangka jembatan dari luar negeri yang membutuhkan test kwalitas yang sangat ketat dari penguji kontruksi baja.
(pur)