BOJONEGORO. Netpitu.com – Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy Mulino Mauna, saat datang ke Perhutani Rayon l ( KPH Bojonegoro, KPH Tuban, KPH Jatirogo, KPH Parengan, KPH Padangan dan KPHW I Bojonegoro), Selasa, (21/5/2019) lalu, di gedung PCK, Bojonegoro, memperkenalkan program tanaman biomasa.
Menurut Dirut Perhutani Denaldy, tanaman biomasa ini memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan karena tingginya permintaan pasar global. Sehingga untuk mengembangkan budidaya tanaman tersebut Perum Perhutani mulai tahun ini melakukan ekstensifikasi pengembangan tanaman biomasa sampai ke industri hilir (wood pellet) dengan total penanaman 120 ribu ha dalam waktu 5 tahun.
Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna mengatakan, upaya ekstensifikasi ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam mitigasi perubahan iklim dengan mendorong pengurangan emisi C02 yang tahun lalu secara global mencapai titik tertinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Transformasi pengembangan portfolio sumber daya hutan ini ditetapkan berdasarkan pilot project pengembangan biomasa sejak tahun 2013 dengan hasil sesuai harapan. Pola tanam yang diterapkan adalah Perhutanan Sosial Agroforestri dengan tanaman pertanian sehingga akses kepada masyarakat hutan semakin luas dan kesejahteraannya semakin meningkat,” kata Denaldy.
Lebih lanjut dikatakan oleh Denaldy, dalam menjalankan usahanya, Perhutani berpegang kepada tiga aspek pengelolaan hutan lestari yaitu Profit, Planet dan People yang harus terus membaik dan tumbuh.
Keberhasilan pelaksanaan ketiga prinsip tersebut harus dapat diwujudkan secara bersamaan dengan optimal. Selain aspek Profit, untuk aspek Planet telah terjadi pertumbuhan penanaman sebesar 151 persen dengan jumlah 44.823 hektare.
Sedangkan dari aspek People yaitu pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan dalam bentuk program kemitraan dan mitra lingkungan (PKBL), bagi hasil usaha, dan pemberian pekerjaan dalam kegiatan operasional perusahaan, terjadi peningkatan sebesar 165 persen menjadi Rp. 824 miliar di tahun 2018.
Dijelaskan, dalam mewujudkan visi perusahaan menjadi pengelola hutan terkemuka di dunia dan bermanfaat bagi masyarakat, Perhutani mengawali tahun 2019 mengusung tema “Perhutani 4.0+: Governance Through Connectivity”.
Sementara itu, Administratur/KKPH Perum Perhutani Bojonegoro Dewanto, mengatakan bahwa Dirut Perum Perhutani telah mensosialisasikan program tanaman biomasa dan ingin menyampaikan banyak hal termasuk ingin mendorong karyawan dibawahnya agar lebih intensif dalam mengelola hutan-hutan di pulau Jawa ini.
“Saya berharap program tanaman biomasa yang digunakan untuk produksi wood pellet nantinya akan mengurangi penggunaan energi batu bara dan memberi keuntungan bagi perusahan,” jelas Dewanto.
(met)