TMMD, Warga Miskin Bersyukur Dapat Bantuan Bedah Rumah

BOJONEGORO. Netpitu.com – Tak sedikit berkah darri pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 100 Kodim 0813 Bojonegoro, yang bisa dinikmai oleh rakyat yang tinggal di Desa dimana TMMD dilaksanakan.

Tahun ini, TMMD Kodim 0813 Bojonegoro, memilih Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, sebagai basis pelaksanaan pengabdian para taruna penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dipilihnya Desa Meduri, tentunya mempunyai alasan kuat. Lantaran Desa Meduri, merupakan Desa tertinggal dan misikin yang ada wilayah barat yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi.

Kehadiran Satgas TMMD Kodim 0813 Bojonegoro inipun lantas disambut sukacita oleh warga Desa yang sejak berpuluh-puluh tahun lalu merindukan sentuhan pembangunan dari pemerintah daerah yang tak kunjung ada.

Karena keberadaan TMMD ini teah mampu merubah wajah Desa Meduri yang dulunya dikenal memprihatinkan kini berubah drastis, fasilitas jalan dibangun dan tertata rapi, jembatan yang telah lama rusak dibangun baru kembali, listrik yang dulunya tidak pernah masuk Desa, kini sudah dapat dinikmati dan dimiliki oleh warga Desa.

Demikian pula rumah-rumah warga miskin yang tidak layak huni, dibongkar dan dibangun kembali oleh Satgas TMMD sehingga rumah tersebut dapat layak ditempati sebagai rumah tinggal yang memenuhi standar kesehatan.

Seperti diungkapkan Samirin, warga Dusun Pucanganom, Desa Mduri, Kec. Margomulyo, Bojonegoro, kepada Netpitu.com, keberdaan TMMD ini sangat berdampak bagi kehidupan keluarganya. Bapak beranak lima ini mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan yang dilaksanakan Oleh TMMD.

Samirin adalah salah satu warga miskin yang menerima bantuan bedah rumah dari satgas TMMD. Samirin yang kesehariannya bekerja sebagai petani ini mengaku bantuan bedah rumah yang diterima sebagai berkah keajaiban dari Tuhan.

“Ya nggak mimpi gak apa, kok rumah saya ada yang mau memperbaiki dan lebih baik lag,”ujarnya dalam wawancara dengan Netpitu.com. Samirin tidak menyangka ada program pemerintah yang mau peduli terhadap nasib warga iskin seperti dirinya.

Dikatakan pendapatannya sebagai petani sangatlah kecil, hanya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya. Karena hasil dari pertanian tidak dinikmatinya sendiri, harus dibagi untuk biaya sewa lahan pertanian Rp. 2 juta per kedok.

Alhamdulillah dari hasil sawahnya Samirin juga bisa mensekolahkan kelima anaknya, walaupun hanya sampai pada tingkat lulusan SD.

Pandangan Samirin pun menerawang, sort matanya menatap jauh ke depan.

“Harapan kami, anak kami bisa merubah nasib kami,” gumam Samirin.

Saat ini dari lima anak kami, tiga diantaranya sudah lulus SD dan yang 2 masih duduk dibangku kelas 3 dan kelas 6 SD.

“Kami merasa senang adanya bantuan bedah rumah ini. Saat ini Desa kami ada 28 rumah warga yang dibedah, namun saat ini baru selesai 22 rumah.

(Dan)