BOJONEGORO. Netpitu.com – Sampai dengan awal Oktober ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro telah menisdtribusikan air bersih sebanyak 193 rit tanki air ke beberapa wilayah terdampak kekeringan.
Plt BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia mengatakan saat ini terdapat 50 Desa di 15 Kecamatan yang mengalami kekeringan dan dimungkinkan akan bertambah karena perkiraan hujan dari BMKG diprediksikan akan turun pada November pada Dasarian I sampai III.
Prediksi hujan yang mulai terjadi November akan membawa dampak luasan wilayah kekeringan. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam hal ini BPBD pada tahun 2018 ini mengalokasikan 500 rit air bersih untuk mengatasi wilayah kekeringan di Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi diperkirakan masih aman untuk memenuhi kebutuhan air bersih di musim kemarau tahun ini,” ujar Nadif Ulfia.
Ditambahkan penyaluran air bersih ini rutin disalurkan sebagaimana jadwal sesuai permintaan yang masuk di BPBD. Ia menghimbau agar pihak Desa dan warga untuk berkoordinasi mulai penyiapan titik distribusi air sehingga relatif cepat dan aman.
Berikut ini adalah daerah rawan kekeringan di wilayah Bojonegoro yang telah mengajukan permintaan drooping air bersih, yakni Desa Bakulan Kecamatan Temayang, Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu. Desa Tlogohaji, Butoh, Sumberharjo, Kayu Lemah dan Karangdinoyo Kecamatan Sumberejo. Desa Tengger, Butoh, Kolong, Ngasem, Ngadiluwih, Bareng, Trenggulunan dan Jampet.
Kecamatan Ngraho kekeringan di Desa Sugihwaras dan Jumok.Kecamatan Kasiman di Desa Sambeng, Kasiman, Ngaglik dan Tambakmerak. Kecamatan Bubulan meliputi Desa Sumberbendo, Clebung dan Cancung. Kecamatan Ngambon kekeringan melanda Desa Nglampin dan Sengon.
Sedangkan diwilayah Kecamatan Tambakrejo yang mengajukan permintaana air bersih di Desa Gamongan, Ma