Perhutani Lakukan Identifikasi Banjir Bandang Desa Kulungkung, Jember

- Team

Senin, 3 Februari 2020 - 07:51

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasca banjir bandang yang menerjang Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi Kab. Jember pada Sabtu (01/02/2020), Perhutani KPH Jember dan Tim Perencanaan Hutan Wilayah V Jember lakukan identifikasi data petak hutan yang diduga sebagai hulu  luapan air.

Pasca banjir bandang yang menerjang Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi Kab. Jember pada Sabtu (01/02/2020), Perhutani KPH Jember dan Tim Perencanaan Hutan Wilayah V Jember lakukan identifikasi data petak hutan yang diduga sebagai hulu luapan air.

JEMBER. Netpitu.com – Pasca banjir bandang yang menerjang Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember pada Sabtu (01/02/2020), Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jember bersama Tim Perencanaan Hutan Wilayah (PHW) V Jember langsung melakukan identifikasi terhadap data petak-petak hutan yang diduga sebagai hulu yang menjadi luapan air.

“Dari hasil identifikasi tersebut, Administratur Perhutani KPH Jember Rukman Supriatna mengatakan bahwa hulu dari luapan air yang menerjang Kali Jompo terdapat di Gunung Argopuro bagian paling atas,” ujarnya saat dikonfirmasi netpitu.com, Minggu, (02/02/2020).

Menurutnya, curah hujan yang tinggi di atas Gunung Argopuro tersebut airnya mengalir deras melalui areal Perkebunan PTPN XII Durjo dan hutan Perhutani petak 74, 59-63 wilayah Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Arjasa, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lereng Yang Timur.

Lebih lanjut Rukman menjelaskan, bahwa jalur lintasan air berawal dari puncak Gunung Argopuro. “Setelah aliran deras tersebut menuju ke kawasan hutan konservasi dan kawasan hutan Perhutani serta kawasan Perkebunan PTPN XII Durjo, yang kemudian masuk ke Kali Klungkung sepanjang 14,4 km dan Kali Kemiri sepanjang 13,4 km yang selanjutnya bermuara ke Kali Jompo sepanjang 11,6 km,” ungkapnya.

Tambahkan keterangannya, Rukman menceritakan bahwa luapan air tersebut menyusuri cekungan-cekungan aliran Kali Kemiri dan Kali Klungkung kemudian bermuara ke Kali Jompo dengan membawa material lumpur dan kayu-kayu yang mengarah sebagaian ke kebun dan pesawahan serta pemukiman.

Baca Juga :  Kemenperin Kucurkan DAK Ratusan Milyar Untuk SMK

Berdasarkan hasil identifikasi data berbasis citra Rukman lebih detail memaparkan bahwa tutupan lahan Perhutani pada petak petak tersebut masih cukup baik. Menurutnya dalam Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) KPH Jember menunjukkan kalau Bagian Hutan Lereng Yang Selatan periode 2017-2021 pada petak 74,59-63 terbagi sebagai Hutan Lindung seluas 4.704,4 ha dengan tanaman rimba alam seperti Glintungan, Sapen, Bendo, Apak, dan Kopi yang tumbuh dibawah tegakan.

“Sedangkan hutan Produksinya seluas 168,7 ha bertumbuhan tanaman rimba jenis Mahoni, Micillia dan tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS),” terangnya lagi.

Sementara Ketua Perkumpulan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (PLMDH) Jawa Timur Moh. Nurrohim saat dikonfirmasi dilokasi bekas banjir menyampaikan bahwa tegakan hutan pada wilayah Pangkuan Desa LMDH Anugerah Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi petak 62 seluas 113 ha saat terjadinya banjir, kondisinya sangat baik dan didominasi oleh hutan produksi jenis Mahoni.

Baca Juga :  Survey Indo Barometer, Gus Ipul Masih Unggul

“Kalau pertumbuhannya pohon-pohon itu sedang tumbuh baik di hutan lindung itu dan jumlahnya lebih banyak tanaman jenis rimba campur,” akunya ke media on line ini.

Nurrohim juga menjelaskan, bahwa tidak ada kegiatan tebangan dikawasan tersebut baik legal maupun ilegal, termasuk kawasan tersebut tidak ada bekas kebakaran hutan. “Besarnya volume air di Kali Jombo memang disebabkan curah hujan yang tinggi di Gunung Argopuro”, pungkasnya.

(*/met)

Berita Terkait

Wartawan Bojonegoro Unjuk Rasa di Depan Mapolres, Kutuk Aksi Kekerasan Terhadap Jurnalis
Trend Penularan Covid19 di Bojonegoro Terus Meningkat, Tenaga Kesehatan Disasar
Terapkan PSBB, Bojonegoro Kembali Berlakukan Jam Malam
Kembali ke Zona Merah, Resiko Penularan Covid-19 di Bojonegoro Tinggi
Wabah Covid19 di Bojonegoro Mulai Menggila
Warga Ngampel Tuntut Ganti Rugi dan Kompensasi Bau Busuk Pengeboran Sumur Minyak Pertamina
Hadapi Kemarau, BPBD Bojonegoro Siapkan 1000 Tangki Air Bersih
Belum Ada Tanaman Pengganti, Penebangan Pohon di 5 Titik Jalan Dalam Kota Bojonegoro Dipertanyakan

Berita Terkait

Kamis, 29 Agustus 2024 - 18:15

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada PDIP Daftarkan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 - 14:28

Diiringi Ribuan Pendukung Wahono Nurul Daftar Pilkada Bojonegoro

Selasa, 27 Agustus 2024 - 22:39

Kec. Kota Bojonegoro Pimpin perolehan Medali Sementara Porkab 1 Bojonegoro 2024

Selasa, 27 Agustus 2024 - 17:13

Hari Pertama Pendaftaran Pilkada KPU Bojonegoro Masih Sepi Calon

Senin, 26 Agustus 2024 - 17:14

Partai Demokrat Deklarasi Bojonegoro Cabup Cawabup Wahono – Nurul Azizah

Selasa, 13 Agustus 2024 - 11:04

Pelepasan Siswa Lulus Tidak Diwajibkan, Boleh Dilakukan Asal Terpenuhi Syarat Ini

Senin, 12 Agustus 2024 - 10:33

Warga Ngrowo Mliwis Putih Kompak Dukung Setyo Wahono – Nurul Azizah sebagai Pemimpin Bojonegoro Baru

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 16:31

Sambangi Pasar Kota Pasangan Setyo Wahono – Nurul Azizah Diminta Pertahankan Keberadaan Lokasi Pasar Kota

Berita Terbaru