TUBAN. Netpitu.com – Bupati Tuban, KH. Fathul Huda, bersama-sama perwakilan tim Keamanan Laut Terpadu, Lettu Harnoto, dan Kepala Diskanak Tuban Ir. M Amenan, MT, Camat Bancar Danardji, Rabu (2/5) meninjau masyarakat nelayan yang tengah melakukan panen perdana ikan kerapu di lahan budidaya ikan kerapu di Desa Bancar, Kecamatan Bancar.
Budidaya ikan kerapu dengan teknis keramba apung di laut ini, merupakan binaan dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Tuban.
“Kami ingin mengetahui secara langsung hasil budidaya ikan kerapu dari sisi ekonomi,” ungkap Bupati Fathul Huda.
Fathul Huda mengingatkan kepada petani nelayan untuk memperhitungkan biaya produksi, total penjualan, dan omzet yang dihasilkan dari budidaya ikan kerapu dengan model kembali apung di laut.
Hal tersebut, lanjut bupati, untuk menentukan keberhasilan program, sehingga ke depan bisa lebih ditata lebih baik lagi.
“Pantai Tuban yang memiliki kawasan pantai sepanjang 65 Km ini sangat potensi untuk dikembang budidaya seperti ini,” tandas bupati Tuban, Fathul Huda.
Kedatangannya untuk melihat panen ikan Kerapu ini, kata Huda, untuk melihat langsung keberhasilan budidaya ikan Kerapu yang diusahakan petani. Dengan mengetahui secara langsung ia dapat memperoleh data valid dari petani yang nantinya akan dijadikan salah satu dasar pembuatan kebijakan.
Seperti diketahui keramba apung laut yang dipanen ini merupakan bantuan dari Diskanak Tuban kepada dua kelompok budidaya ikan kerapu. Tiap kelompok mendapat satu keramba apung yang terdiri dari delapan kolam budidaya dengan ukuran per kolam 3×3 meter.
Sementara itu, Kepala Diskanak Tuban, M Amenan MT, menuturkan, panen perdana ikan kerapu ini merupakan hasil dari penebaran bibit sebanyak 3.500 bibit dengan bobot ikan kerapu sekitar 500- 700 gram.
Selain itu, dengan biaya operasional 91 juta yang terdiri dari pembelian bibit sebesar 28 juta dan biaya pakan, penyusutan serta tenaga kerja sebesar 63 juta maka menghasilkan jumlah panen 1.470 kg/ 1,47 ton.
“Selanjutnya, dengan estimasi harga jual sebesar 80 ribu per kg sehingga didapat keuntungan 26,6 juta per 5 bulan atau sekitar 5,230 juta per bulan per pokja,” urai alumni Universitas Brawijaya Malang itu.
Ditambahkan dengan sistem KJP dapat me-efisiensi anggaran BOP yang berdampak pada peningkatan penghasilan dan perekonomian keluarga bagi petani sehingga menjadi tercukupi.
Pada kesempatan itu, Bupati Tuban menyerahkan bantuan berupa motor tempel 23 Pk kepada KUB Barokah Maju, dan KUB Karya Abadi. Kedua KUB tersebut masing-masing menerima enam unit.
(gio)