BOJONEGORO. Netpitu.com – Ketua Desk penjaringan Bakal calon kepala daerah Pilkada DPC Partai Demokrat, Surawi, membantah adanya putra mahkota yang akan diusung oleh Partai Demokrat dalam Pilkada Bjonegro 2018.
Soal isu Soehadi Moelyono, Sekretaris daerah Bojonegoro yang akan diusung partai Demokrat pada Pilkada Bojonegoro, Surawi, mengatakan barangkali itu tanggapan yang tidak sepenuhnya benar.
“Saya berani menyatakan itu keliru besar. Demokrat sudah berusaha ruang seluas-luasnya, ruang setransparan mungkin, sedemokrasi mungkin. Di Bojonegoro kan banyak elit-elit politik dan pakar-pakar politik yang menggatuk-gatukan, menganalisa yang diluar sepengetahuan kita,” ujar Surawi, di kator DPC Demokrat, Selasa (3/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Surawi minta ditunjukkan, dari segi mana demokat tidak terbuka. Lantaran pendaftaran dibuka untuk semua warga Bojonegoro, semua bakal calon memiliki hak yang sama, dan diberi ruang yang sama.
Menurut Surawi, persoalan siapa yang direkomendasi itu jauh dari kewenangan yang ada di Kabupaten. Karena aturan undang-undang berlaku sama di partai politik, orang yang didaftarkan oleh Parpol baik gabungan atau koalisi itu adalah orang yang direkomendsi oleh DPP.
“Semua kita dasarkan atas dasar survey, saya berani menyatakan sampai hari ini demokrat tidak punya putra mahkota. Baik dari internal kader maupun dari luar kader. Saya berani jamin itu,” tandas Surawi. Makanya proses tetap bisa berjalan.
Dari 17 orang yang mendaftar penjaringan bakal calon kepala daerah Bojonegoro, hanya 16 peserta yang memenuhi syarat. Sedangkan satu calon langsung dicoret karena tidak memenuhi syarat minimal, seperti membawa masa.
Lebih lanjut dikatakan Surawi, dari 16 orang pendaftar yang menyatakan tetap mengikuti proses tahapan selanjutnya ada 9 orang pendaftar.
“Sudah 9 orang menyatakan ikut terus. Logikanya (jika ada putra mahkota,red) kan tidak ada yang mau ikut lagi,” tambah Surawi.
Karenanya soal adanya isu tidak transparan dan kurang terbukanya partai demokrat dalam proses penjaringan bakal calon bupati, Surawi menyatakan tidak ada. Semua diberlakukan sama sampai turun rekomendasi.
“Rekomendasi itu kewenangan DP. Saya hanya memproses, saya ajukan hasilnya kepada DPD dan DPD ke DPP. Siapa yang direkomendasi DPP itu yang kita usung ke KPU untuk didaftarakan pada bulan Januari,” tandas Surawi.
Diberitakan, Wakil bupati Bojonegoro, Setyo Hartono menyatakan mundur dari proses pencalonannya sebagai bakal calon bupati di Partai Demokrat.
Diduga ada permainan kotor yang tengah dimainkan Demokrat. Dimana rekomendasi pencalonan dari partai Demokrat sudah dipersiapkan untuk diberikan kepada bakal calon bupati yang baru mendaftar di tahap ll. Bakal calon dimaksud adalah Soehadi Moelyono, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Bojonegoro.
Menanggapi mundurnya Setyo Hartono dari penjaringan bacabup di partai demokrat politisi Partai Amanat Nasional, Kuswiyanto, yang juga mendaftar bakal calon kepala daerah di Partai Demokrat mengaku sudah mendengar perihal dukungan partai Denokrat kepada Sekretaris daerah Bojonegori, Soehadi Moelyono.
” Saya memang mendengar bahwa setelah dibukanya kembali itu ( pendaftaran di Demokra), demokrat sudah clear akan mengusung pak Sekda (Soehadi Moelyono),” ujar Kuswiyanto.
(Dan/Pur)