BOJONEGORO. Netpitu.com – Secara administratif Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban terpisahkan oleh sungai Bengawan Solo, kegiatan ekonomi, pertanian, perdagangan, pendidikan, wisata, masih mengandalkan jasa penyeberangan perahu motor, seperti halnya di Kecamatan Rengel dan Kecamatan Kanor, sudah lama kedua masyarakat baik Tuban dan Bojonegoro sangat mendambakan adanya jembatan penghubung antar Kecamatan sekaligus antar Kabupaten tersebut.
Hari Minggu (03/09/2020) dengan mengundang beberapa Tokoh masyarakat Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel dan Desa Semambung Kecamatan Kanor, Pemkab Bojonegoro gelar pertemuan konsultasi masyarakat bertempat di Balaidesa Semambung yang dihadiri oleh Sekda Bojonegoro Nurul Azizah beserta OPD, Kepala Dinas PU Penataan Ruang Tuban Agung Supriyadi, Forkopimcam Kanor dan Rengel, serta Kepala Desa Ngadirejo Rengel dan Semambung Kanor.
Nurul Azizah selaku Sekda Bojonegoro perwakilan menyampaikan, bukan hanya pembangunan Jembatan Lume (Luwihaji-Medalem) yang menghubungkan Bojonegoro dengan Blora saat ini sudah mulai progress pengerjaan, dan jembatan Kanor-Rengel (kare) yang akan segera dimulai pengerjaan di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Semestinya di tahun 2020 ini pengerjaan jembatan Kare sudah bisa dilaksanakan, dikarenakan adanya kendala pandemi termasuk ekosistem anggaran covid 19, dan pembebasan tanah ada 32 bidang di Desa Semambung dan di Tuban ada 7 KK dan seluruhnya sudah tertuntaskan, sehingga di tahun 2021 pembangunan Jembatan Kare ini akan segera dilaksanakan”, tutur Sekda Bojonegoro.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas PU Bina Marga Bojonegoro Retno Wulandari menambahkan, rencana pembangunan jembatan Kare ini melintas di dua Kecamatan yakni Kanor dan Rengel, saat ini proses perencanaan, desain, sudah sejak lama, beberapa waktu lalu sudah dilakukan review dan saat ini sudah selesai.
“Rencana jembatan Kare yang akan dibangun dengan bentang 210 Meter, terdiri dari struktur bawah yang meliputi pilar, abutment, struktur atas dan desain”, jelas Retno Wulandari.
Masih menurut Retno Wulandari, dengan dilaksanakannya pertemuan konsultasi masyarakat ini sebagai salah satu syarat untuk melengkapi dokument untuk proses recount text grand desain.
Sementara itu Kepala Dinas PU Penataan Ruang Tuban Agung Supriyadi mengungkapkan, rencana pembangunan jembatan Kare ini merupakan project yang sangat strategis yang menghubungkan dua Kabupaten yang nantinya akan ada multiplier effect yang luar biasa di kedua Kabupaten, baik dari segi transportasi, perekonomian, maupun sektor yang lainnya.
“Pemkab Tuban akan selalu mendukung penuh dengan adanya rencana pembangunan jembatan Kare yang menghubungkan dua Kabupaten yaitu Tuban dan Bojonegoro”, pungkas Agung Supriyadi.
(pur)