BOJONEGORO. Netpitu.com – Kebijakan bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, yang akan memindahkan pasar kota ke Pasar Wisata Banjarejo tidak memperoleh dukungan pedagang pemilik lapak pasar. Bahkan sekitar 1.500 pedagang pasar kota itu dengan terang-terangan siap melakukan perlawanan terhadap kebijakan bupati yang dianggap ambisius dan arogan tersebut melalui pengadilan.
Tak hanya pedagang pasar, masyarakat Bojonegoro pun turut menolak kebijakan bupati yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat itu. Dikarenakan pasar kota yang berlokasi di pusat pemerintahan Kabupaten itu merupakan pasar tradisional yang keberadaannya sudah ada sejak pemerintahan Bojonegoro berdiri.
Penolakan pindah pasar ini disuarakan saat ratusan pemilik lapak pasar kota tersebut diundang Pemkab Bojonegoro dengan agenda sosialisasi. Alih-alih mendapat penjelasan menyejukkan, mereka justru diberi tenggat waktu untuk pindah ke lokasi pasar wisata yang baru selesai dibangun.
Sontak saja, ratusan pedagang pasar yang hadir di pendopo kabupaten Bojonegoro menyatakan penolakannya untuk pindah ke pasar wisata.
“Bupati ini terkesan ‘aku sing kuasa’. Mohon maaf ( soal rencana pembangunan padarm red ) ini, kami tak pernah diajak omong,” H Choiron, salah satu perwakilan pedagang pasar sast di Pendopo Pemkab Bojonegoro, Senin (3/1/2022).
Sementara itu kekecewaan yang sama juga diungkapkan oleh Wartsito dan para pedagang lainnya. Mereka mengaku kecewa dengan sikap bupati Anna Mu’awanah yang tidak pernah mengajak komunikasi dalam perencanaan pembangunan pasar baru.
Di pasar tradisional kota Bojonegoro terdapat sekitar 1.285 pedagang pejilik lapak. Kepemilikan lapak dan kios diperoleh dengan cara membeli dari investor pasar kota.
“Perjanjiannya sewa beli bukan sewa. Jadi ini mereka dilindungi oleh hukum. Sehingga kami semua menolak untuk dipindah,” ujar Agus.
Kecewa dengan kebijakan bupati yang tidak pro rakyat, para pedagang pasar kota itu pun mendatangi kantor DPRD Bojonegoro. Mereka meminta wakil rakyat itu untuk melakukan pembelaan terhadap nasib mereka.
Perwakilan DPRD, Imam Sholikin dan Sukur Priyanto yang menemui kehadiran pedagang pasar kota berjanji akan membantu pedagang pasar kota memperjuangkan nasib mereka.
Kepada ratusan pedagang pasar Sukur Priyanto mengatakan akan memanggil pihak terkait untuk duduk bersama membahas relokasi pasar.
“Kami siap mengawal, asal semua pedagang kompak. Mari kita perjuangkan nasib kita bersama-sama. Semoga pemimpin kita masih punya hati dan perasaan,” kata Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto di hadapan ratusan pedagang pasar kota.
(ro)