BOJONEGORO. Netpitu.com – Untuk mendorong pelaksanaan belajar tatap muka siswa sekolah dasar 100 persen dan percepatan terwujudnya Herd Imunity di Kabupaten Bojonegoro, Perwakilan Badan Intelijen Negara ( BIN ) Jatim di Bojonegoro kembali lakukan vaksinasi Covid 19 terhadap anak usia 6 – 11 tahun. Kali ini, Perwakilan BINDA Jatim di Bojonegoro berkerjasama dengan tenaga kesahatan (Nakes) dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sumberejo, Kab. Bojonegoro.
Vaksinasi dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Islamiah Attanwir Talun, Kec. Sumberrejo, Bojonegoro, Selasa (4/1/2022). Sehari sebelumnya BIN perwakilan Bojonegoro juga melaksanakan kolaborasi dengan Puskesmas Baureno.
Menurut Teguh Prasetya Perwakilan BINDA Jatim di Bojonegoro, Teguh Prasetya, Badan Intelijen Negara terus fokus membantu pemerintah dalam mensukseskan program vaksinasi. Termasuk vaksinasi terhadap anak-anak usia 6-11 tahun yang saat ini sedang digencarkan di sekolah-sekolah.
Selain mendorong percepatan capaian target vaksinansi di Kab. Bojonegoro, vaksinasi kali ini juga menjadi langkah Binda Jatim dalam upaya pembentukan Herd Immunity, dan mempercepat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Sementara itu, dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro dr. Whenny Dyah Prajanti , pelaksanaan vaksinansi anak-anak usia 6-11 tahun yang dilaksanakan oleh jajaran Puskesmas se Kab. Bojonegoro sejauh ini berjalan aman dan lancar.
Pelaksanaan vaksinansi sesuai rencana dan terjadwal serta sekolah-sekolah juga kooperatif atas terselenggaranya vaksinasi anak tersebut. Meskipun masih terdapat orang tua yang takut anaknya melaksanakan vaksinasi atau tidak memberikan ijin namun hal tersebut tidak menjadi masalah, karena orang tua yang lebih memahami kondisi anaknya.
“Pada intinya kami tetap berkomitmen untuk mensukseskan program pemerintah dalam pelaksanaan vaksinansi anak usia 6 – 11 tahun. Untuk anak-anak yang tidak ikut melaksanakan vaksinasi di sekolah nanti akan dijadwalkan kembali oleh masing-masing Puskesmas, dan tentunya komunikasi terus kami jalin dengan Dinas Pendidikan maupun Kemenag,” ucap dr. Whenny Dyah Prajanti.
(ro)