BOJONEGORO. Netpitu.com – Anwar Sholeh, pelapor beda nama bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah dan Muk’awanah, mengaku tidak gentar dan keder menghadapi gertakan lapor balik ke polisi dari keluarga bupati.
Menurut Anwar, setiap orang mempunyai derajat dan hak yang sama di hadapan hukum.
“Saya sama sekali tidak takut. Mau lapor balik, silakan. Tentunya hormati prosdure hukum. Apakah keluarga yang mau melapor itu memiliki legal standing sebagai pelapor atau tidak ?,” ujar Anwar Sholeh, kepada netpitu.com, Kamis, (4/3/2021).
Ditemui di rumah tinggalnya, Anwar mengaku ada yang tidak senang dan marah atas dilaporkannya beda nama bupati ini ke ke polisi. Bahkan ada yang kebingungan seperti orang kebakaran jenggot.
Bagi mantan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kabupaten Bojonegoro 1999 – 2004 ini, dua nama berbeda yang dimiliki bupati Bojonegoro itu memang patut dipertanyakan cara perolehannya.
Persoalannya bukan dua nama yang dimiliki oleh satu orang, tetapi satu orang yang memiliki ijazah dengan dua nama berbeda. Meski ada surat keterangan dari kepala sekolah, surat keterangan itu bukanlah produk hukum yang bisa dijadikan dasar perubahan nama.
Kecuali jika perubahan nama tersebut sudah mempunyai keputusan hukum tetap pengadilan, itu beda lagi. Karena memang aturan ganti nama harus melalui pengadilan.
Menurut Anwar, hingga saat ini ia masih menunggu perkembangan tindak lanjut pelaporan tersebut dari pihak kepolisian. Dan ia pun mengaku tidak terpancing dengan upaya pelaporan balik dirinya ke polisi.
(oro)
