BOJONEGORO. Netpitu.com – Bojonegoro adalah salah satu Kabupaten ramah HAM, dibuktikan dengan Bojonegoro menjadi tuan rumah dalam acara Festival Ham 2016 silam.
Dengan dijulukinya kabupaten yang ramah HAM, maka ini menjadi tanggungjawab bersama dalam merealisasikanya.
Parmin ketua Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTAI) Bojonegoro saat ditemui netpitu.com di FKUB Jum’at 6/4/2018, ia ikut menanggapi puisi ibu Sukmawati yang dinilai kontroversi
“Kita dituntut bisa memahami kalimat Sastra Puisi, dan membedakan antara kalimat sastra dengan agama, apalagi dengan kondisi hiruk-pikuk pilkada seperti ini, jangan sampai kita terpecah belah hanya kepentingan politik,” ujar Pria berkaca mata
“Selain itu, alangkah indahnya ketika ada suatu perselisihan, kita seleseikan secara damai dan duduk bersama untuk mencari solusi, agar tidak menimbulkan masalah yang berakibat pada masyarakat luas,” tambah parmin
Heri Puji Santoso Kordinator Jaringan GUSDURian Bojonegoro atau biasa disapa Kaji heri juga merespon terkait puisi ibu sukmawati,
“Selama anak muda masih senang berorganisasi, saya yakin, negeri ini akan bisa dipimpin dan dikondisikan oleh pemuda. Di GUSDURian sendiri, kita selalu mensuarakan Sembilan Nilai Utama Gus Dur yang salah satunya adalah Persaudaraan, agar nilai-nilai persaudaraan diantara kita tidak mudah rapuh, apalagi sekarang zamanya millenial, yang semuanya serba elektronik,” ungkap kaji kepada netpitu.com di FKUB Bojonegoro jalan trunojoyo, Jumat 6/4/2018.
(*/am)