TUBAN. Netpitu.com-Kekeringan yang melanda Kabupaten semakin meluas. Menurut Kepala Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban bila sebelumnya ada 28 desa di 8 kecamatan turut terdampak kekeringan kini bertambah menjadi 33 desa di 10 kecamatan.
Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono beberapa waktu lalu mengatakan, kekeringan memang masih terus terjadi mengatakan saat ini sudah 16 Kecamatan 58 Desa yang mengajukan drroping air bersih.
Desa-desa yang mengalami kekeringan sekitar kawasan hutan juga cukup dapat dikatagorikan Kering kritis dikarenakan desa ini susah mendapatkan air bersih, ada pun sumber mata air satu-satunya seperti yang dimanfaatkan warga Dusun Medalem dan Soko berada di Kedung Watu yang berada di petak 138, RPH Sukomedalem, Kecamatan Senori tidak mampu mencukupi kebutuhan air bersih dan jarak tempuhnya mencapai 5 KM dari rumah warga.
Untuk itu Perhutani KPH Jatirogo hingga minggu ke depan nanti akan turut membantu secara sosial melakukan droping air bersih sebanyak 3 truk ke 7 Desa, 12 Dusun di tiga Kecamatan Bancar, Jatirogo dan Senori dengan Kapasitas Armada truk sekitar 10. 000 liter.
“Hari ini sedikitnya 3 truk tangki kita kirimkan bantuan air bersih yang kami ambil dari depo air bersih yang memang diperuntukkan air minum saja. Namun kegiatan ini sudah kami serahkan kepada pamong Desa, LMDH dan Babinsa setempat,” papar Panca Sihite, Administratur KPH Jatirogo kepada netpitu.com
Katanya kekeringan ini menurut data dari BMKG diperkirakan hingga bulan Nopember nanti baru akan terjadi hujan.
“Jadi saat ini kami terus melayani permintaan drooping air bersih ke Desa-Desa Kekeringan.Tentunya bergiliran dikarenakan kemampuan kami yang terbatas,”.
Tamaji, selaku tokoh masyarakat yang kebetulan juga menjadi ketua LMDH Subur Lestari mengatakan sangat berterima kasih karena warganya telah dibantu untuk dapatkan air bersih.
(met)
