BOJONEGORO. Netpitu.com – Mengantisipasi aksi unjuk rasa tragedi kemanusiaan “Rohingya” yang akan digelar di kawasan Candi Borobudur, Kapolres Bojonegoro, AKPB Wahyu S. Bintoro, Selasa (5/9) mendatangi markas organisasi mahasiswa, PMII, GMNI dan HMI.
Kapolres yang datang bersama Wakapolsek Bojonegoro Kota AKP Subarata, Kanit Binmas Polsek Bojonegoro Kota AKP Agus El Fauzi serta anggota intel Polres Bojonegoro, diterima langsung oleh Ketua masing-masing organisasi.
Menurut Kapolres, bahwa tragedi yang saat ini Menimpa Etnis Rohingya di Myanmar bukanlah konflik antar agama, namun konflik sosial, ekonomi antara etnis Rohingya di Rakhine State, terkait permasalahan demografi maupun dibidang ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tregedi Etnis Rohingya bukanlah konflik antar agama”, ucap Kapolres.
Kepada kelompok mahasiswa, Kapolres menghimbau untuk tidak mengikuti aksi yang rencananya akan diadakan di Candi Borobudur. Karena dikawatirkan bisa menimbulkan konflik baru di Indonesia. Disamping itu Canndi Borobudur adalah warisan budaya bangsa yang juga merupakan tempat ibadah dan simbol agama Budha.
“Saat ini Pemerintah telah berusaha ingin ikut menyelesaikan permasalahan di Myanmar dengan langsung mengambil langkah diplomatik dan telah didukung melalui AKIM (Aliansi Kemanusiaan Indonesia Untuk Myanmar) akan membantu penanganan permasalahan dibidang kesehatan, pendidikan, mata pencahariaan dan pemenuhan layanan dasar”, imbuh Kapolres.
Dengan maraknya pemberitaan tentang masalah Rohingya di Myanmar terkait dengan berbagai pernyataan keras dan kecaman tentu akan berimplikasi menjadi kontra produktif terhadap upaya kerja kemanusiaan yang dibangun oleh pemerintah RI dan berbagai organisasi kemanusiaan yang akan membantu masyarakat Rohingya.
“Oleh karena itu mari kita dukung AKIM untuk segera bisa membantu meringankan beban dan segala permasalahan masyarakat Rohingya”, pesan Kapolres.
AKIM sendiri merupakan gabungan dari beberapa ormas Islam besar yang terdiri dari 11 organisasi antara lain Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklam Nahdhatul Ulama (LPBI NU), Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Human Initiative, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid, Lazis Wahdah, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Sosial Trust Fund dan didukung oleh Humanitarian Forum Indonesia dan Kementerian Luar Negeri RI.
( Dan )