Sumiarso : Sekolah Tidak Boleh Paksa Siswa Harus Bayar SPP

PENDIDIKAN462 views

BOJONEGORO. Netpitu.com – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa timur, di Bojonegoro. Sumiarso, menegaskan agar pengelola lembaga SMA dan SMK di Bojonegoro berhati-hati dalam menggalang dana sumbangan untuk biaya operasional sekolah pada orang tua siswa.

Dalam penyelenggaraan pendidikan SMA, SMK dan PK-LK Sumber dana atau biaya operasional sekolah diantaranya diperoleh dari dana BOS (Biaya Operasional Sekolah), SPP (berdasar surat edaran dr gubernur) dan sumbangan.

Tentang sumbangan ini, lanjut Sumiarso, sifatnya tidak mengikat.

Sumbangan yang didapat dari wali murid harus diawali dengan mekanisme yang benar. Yakni, komite sekolah bersama orang tua murid melalui rapat pleno bermuyawarah terkait dengan sumbangan sesuai dengan kemampuan ekonomi masing masing wali murid.

Yang pasti jika ada orang tua atau wali murid yang keberatan karena kurang mampu atau miskin harus diberikan keringanan bahkan dibebaskan dari segala biaya pendidikan.

Sekolah harus membebaskan siswa dari keluarga tidak mampu ( miskin ) dari segala macam sumbangan.

” Jadi pada prinsipnya tidak boleh sampai ada siswa tidak sekolah hanya karena tidak punya biaya atau miskin,” tegas Sumiarso, kepada netiptu.com, di ruang kerjanya, Jum’at, (7/12).

Kebutuhan biaya operasional pendidikan di Indonesia memang sering menjadi batu sandungan. Lantaran anggaran yang didapat sekolah dari pemerintah tidak mencukupi untuk membayar kebutuhan.

Salah satu opsinya adalah pihak sekolah oleh pemerintah diperbolehkan menerima bantuan dan sumbangan dari pihak lain di luar sekolah, termasuk diantaranya orang tua murid. Namun demikian bantuan dan sumbangan yang diterima pihak sekolah tidak bersifat mengikat dan bebas dari perikatan apapun.

Selain itu, pihak sekolah juga tidak diperkenankan memaksa orang tua atau wali murid dalam meminta sumbangan. Seperti siswa tidak diperbolehkan mengikuti tes dan ijazah tidak diberikan atau ditahan apabila uang sumbangan sekolah belum dibayar lunas.

“Saya sudah sering mengingatkan jangan sampai itu terjadi, kasihan muridnya,” tandas Sumiarso.

(ro/pur)