BOJONEGORO. Netpitu.com – Pesetnya pembangunan di Bojonegoro beberapa tahun terakhir telah berdampak pada peningkatan Index Pembangunan Manusia. Setidaknya Bojonegoro kini masuk dalam kategori terbaik ke 5 di Jawa Timur setelah kota Malang, Lumajang, Sumenep dan Banyuwangi.
Data BPS Tahun 2022, menunjukkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bojonegoro tahun 2021 sebesar 69.59 poin. Mengalami peningkatan 0,55 poin di bandingkan tahun 2020 sebesar 69.04 poin.
Wakil ketua DPRD Bojonegoro dari Fraksi Partai Golkar, Mitroatin, kepada netpitu.com mengatakan IPM merupakan salah satu tolak ukur dalam menilai keberhasilan pembangunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IPM juga mrupakan parameter utama dari aspek daya saing daerah. Status Positif Ini harus dijaga dan ke depan diharapkan bisa lebih ditingkatkan lagi oleh Pemkab Bojonegoro, kata politisi partai Golkar itu.
Dengan meningkatnya IPM Kab Bojonegoro. diharapkan mampu menekan angka kemiskinan menjadi berkurang. Sehingga jumlah warga miskin di Bojonegoro tiap tahun semakin sedikit.
Menurut Mitroatin, kenaikan IPM yang dicapai Kabupaten Bojonegoro ini merupakan sisi positif dari dampak besarnya APBD Bojonegoro. Tahun 2021 APBD Bojonegoro sebesar 6,2 triliun.
“APBD Bojonegoro yang besar pastinya akan berdampak pada pesatnya pembangunan. Namun yang tidak boleh dilewatkan adalah, akselerasi pembangunan insfrastruktur di Bojonegoro yang pesat ini harus diimbangi dengan Pembangunan SDM.
Seperti diketahui, IPM merupakan agregat dari beberapa indikator dimensi dasar, yang diantaranya adalah dimensi pengetahuan atau Pendidikan yang menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan capaian rata rata lama sekolah dasar 7,38 tahun, harapan lama sekolah 12,68 tahun.
Kedua adalah dimensi Kesehatan, ini terlihat dari membaiknya Angka Harapan Hidup (AHH) saat lahir yang mempresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat yakni sebesar 71,72 tahun.
Sementara ketiga adalah dimensi standar layak hidup yang di presentasikan oleh pengeluaran Per kapita (atas dasar harga kosntab 2012) disesuaikan, pada tahun 2021 ini mencapai R0. 10,22 juta per tahun, naik 0,99 persen di bandingkan tahun 2020.
(ro)