Netpitu.com – Maraknya pemberitaan di media massa tentang Pembubaran Ormas HTI oleh pemerintah, menjadi salah satu temuan persoalan potensi konflik pada rapat koordinasi Tim Terpadu ( Rakortimdu) penanganan konflik sosial di kantor Kecamatan Sumberrejo yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro, selasa (9/5).
AKP Shodiq, Kasat Intelkam Polres Bojonegoro, menyatakan bahwa Bojonegoro merupakan salah satu kantung anggota Ormas HTI tersebut.
Menurutnya salah satu indikasi bahwa Bojonegoro adalah basis ormas tersebut saat terjadi sweeping anggota ormas HTI saat akan berangkat dzikir akbar di masjid Al Akbar, Surabaya. Pihaknya ( Polres Bojonegoro ) mendapati 1000 jamaah lebih yang akan hadir pada acara dzikir tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Belum lagi yang berasal dari wilayah timur,” paparnya.
Oleh sebab itu, sembari menunggu hasil keputusan pengadilan terkait Pembubaran HTI, ia berharap Muspika dan Kepala Desa segera melakukan pendataan terhadap warga yang terindikasi anggota HTI.
Selain masalah HTI, dalam Rakor Timdu yang diikuti oleh Muspika dari 9 Kecamatan wilayah timur ini juga ditemukan masalah-masalah yang berpotensi konflik diantaranya adalah tukar guling tanah kas Desa yang digunakan oleh KUD di desa Nglumber Kepohbaru. Pompanisasi di antara petani Ngrandon dan Mandek di Baureno. Kandang Ayam tidak berijin di Kedungadem, penyelelesaian pedagang pasar Sugihwaras dan lain-lain.
Sementara, Drs. Kusbiyanto, kepala Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro mengingatkan, bahwa potensi konflik yang tak kalah serius adalah masalah pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2018.
” Kami berharap semua pihak selalu siaga dalam melihat potensi-potensi konflik yang ada agar keamanan dan stabilitas dapat dijaga,” pungkasnya.
( Red/am)