Perhutani Ingin Masyarakat Peroleh Dampak Positif Pengembangan Kampus E-Unair

- Tim

Kamis, 9 Agustus 2018 - 21:36

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TUBAN. Netpitu.com– Setelah melakukan proses perencanaan dan kerja sama pada awal tahun 2016 antara Universitas Airlangga dengan PT. Galasari Gunung Sejahtera sebagai anak perusahaan dari PT. Palawija untuk mendirikan kawasan pendidikan di Gresik Utara, Ground Breaking Teaching Farm yang dilakukan pada Rabu (08/08/2018), menjadi tanda pembangunan Kampus E UNAIR.

Ground Breaking Teaching Farm Kampus E UNAIR yang terletak di kawasan Hutan RPH Panceng, BKPH Kranji yang dikelola Perum Perhutani KPH Tuban di wilayah Kabupaten Gresik, dihadiri oleh para jajaran pimpinan UNAIR dan pihak dari PT. Galasari Gunung Sejahtera serta Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur. 

Dalam sambutannya, Rektor UNAIR yang diwakili oleh Wakil Rektor IV Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., mengatakan bahwa UNAIR selalu berupaya untuk mengembangkan diri di kancah nasional dan internasional. Capaian itu, baginya, akan nampak pada lingkungan kampus. Misalnya dalam prestasi civitas dan riset.

“ Sebagai upaya mengembangkan kampus yang bisa hadir di tengah masyarakat, UNAIR dengan berbagai pihak merancang untuk mengembangkan kampus-kampus yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,, terutama warga sekitar” jelasnya

Makanya itu, menurutnya, Ground Breaking Teaching Farm yang menjadi awal dari pembangun kawasan Kampus E UNAIR menjadi salah satu wujud pengembangan kampus yang bisa hadir di tengah masyarakat.

“Di Kampus E ini, akan didukung pula dengan Taman Teknologi Pertanian sebagai bentuk komitmen kerja sama UNAIR dan PT. Galasari Gunung Sejahtera untuk kepentingan bersama,” imbuhnya.

Awalnya, papar Junaidi, semua itu akan dibangun di atas tanah seluas 5,2 hektar. Yakni untuk membangun kawasan Teaching Farm terlebih dulu. Ke depan, imbuhnya, juga bisa mengembangkan hutan pendidikan dan akan menjadi kawasan kampus yang luasnya kurang lebih 100 hektar.

Baca Juga :  Sahat Tua Simanjuntak Terpilih Menjadi Ketua DPD LPM Jatim

“Karena mengusung konsep hutan pendidikan, tentunya, nanti akan didirikan bangunan yang tidak lebih dari 10% wilayah hutan,” ungkapnya.

Junadi juga menegaskan bahwa areal kampus tidak harus dalam kawasan yang sama. Yang terpenting adalah konektivitasnya. 

Sementara itu, sebagai perwakilan  dari PT. Galasari Gunung Sejahtera Rizal Suryanto mengatakan bahwa rencana pendirian Kampus E bermula dari kondisi lahan yang luas dan masyarakat yang minim akan teknologi.

“Demi semua tu, kami mendorong pemerintah untuk membangun infrastruktur. Salah satunya pembangunan embung air yang sudah dalam proses pembangunan,” terangnya.

Baginya, dari air akan ada kehidupan dan masyarakat bisa didorong dengan Taman Teknologi Pendidikan yang juga tengah dalam proses pengembangan. Dari hal itu, imbuhnya, pihaknya juga ingin ada akademisi yang hadir di lokasi itu untuk bersama-sama mengembangkan kawasan Gresik utara.

“Oleh sebab itulah kami melibatkan UNAIR untuk turut serta dalam proses pengabdian ini,” tandasnya.

Baca Juga :  Rakyat Mulai Berani Kritik Bupati Anna Mu'awanah, " Wong Bojonegoro Butuh Pemimpin.... Bukan Penguasa "

Sementara itu, menanggapi pernyataan Rizal Suryanto, Kepala Devisi Regional Perhutani Jawa Timur Endung Tri Handaka mengatakan, Perum Perhutani selalu mengedepankan aspek ekonomi, sosial, dan geografi. Menurutnya, karena memiliki wilayah yang luas, pagar dari wilayah yang luas itu adalah kesejahteraan masyarakat.

“Kami sangat menyambut baik dengan gagasan ini dan siap mendukung penuh jika semua itu bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jawa Timur ketika dijumpai netpitu.com sangat mendukung upaya pengembangan Unair di sekitar kawasan hutan KPH Tuban.

“Yang terpenting masyarakat sekitar hutan akan merasakan dampak postif luar biasa, sehingga kemajuan secara tehnologi bisa dirasakan. Syukur-syukur mantap di alih Teknologi ilmu pertanian akan bisa mengubah menset tidak pafa tanaman jagung saja,” ungkapnya.

(gio)

Berita Terkait

Kemenag Bojonegoro Pastikan Kegiatan Belajar Mengajar di Madrasah Berjalan Normal
Kadal Ireng Bagikan 350 Takjil ke Masyarakat
Rayakan Annyversary ke 75, Persibo Dapat Hadiah Armada Bus Dari Sedulur Pitu
Pengajuan Penetapan Nama Pada Ijazah Muk’awanah Tak Penuhi Norma Hukum Administrasi Kependudukan : Pengadilan Harusnya Menolak
Sikapi Pencoretan Caleg, DPC PPP Laporkan KPUD dan Bawaslu Kab. Bojonegoro ke DKPP
PPP Maksimalkan Peran Saksi di Setiap TPS
Menangkan Pemilu 2024 DPC PPP Masivkan Konsolidasi, Sosialisai ke Kader di Tingkat Kecamatan dan Desa
Jum’at Hari Ini Bawaslu Gelar Sidang Pelanggaran Administrasi Pelaporan Anwar Sholeh