BOJONEGORO. Netpitu.com – Salah satu bagian dari komitmen industri hulu migas dalam membangun masyarakat Bojonegoro. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) atas persetujuan SKK Migas dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, memprakarsai Program Peningkatan Akses Ekonomi, Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat.
Program yang dilakukan berupa pembangunan infrastruktur, di Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Dan didampingi oleh Yayasan Pengelolaan dan Pelestarian Sumber Daya Alam Terpadu (YAYASAN PESAT). Kamis, (09/09/2021).
Kepala Desa Sumbertlaseh, Nur Ali, mengatakan, terkait dengan Coorporate Social Responbility (CSR) wilayah Sumbertlaseh berganti-ganti. Untuk LSM PESAT baru pertama kali ini, maka diselenggarakan sosialisasi Program Akses Ekonomi Dalam Pembangunan Tribun Lapangan Sepak Bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Secara administrasi tertib, CSR tahun ini sesuai dengan hasil musyawarah tadi telah merencanakan untuk meneruskan pembangunan tribun lapangan sepak bola dan ruko yang berada di RT 11,” ungkap Nur Ali.
Dikatakan pula oleh Nur Ali, kondisi wilayah Desa Sumbertlaseh cukup luas. Untuk pengurukan sendiri sudah selesai, dengan dana yang bersumber daru Anggaran Desa. Terkait tribun sebelumnya di tahun 2020 hingga 2021 kami peroleh dari CSR Exxon Mobile sebesar Rp 110 juta.
“Dengan harapan, jika lapangan dan ruko tersebut selesai pembangunan bisa dimanfaatkan kegiatan para pemuda. Kami kelola dengan karang taruna dan BUMDes, untuk sewa ruko hingga lapangan,” ucap Nur Ali.
Dilokasi yang sama, Direktur Yayasan PESAT, Fatkur Mu’in, mengungkapkan terkait sosialisasi Program Akses Ekonomi Dalam Pembangunan Tribun Lapangan Sepak Bola tersebut. Dalam hal ini EMCL menggandeng kami untuk membantu mendampingi tim pelaksana Desa (Timlak) Sumbertlaseh baik secara hukum, laporan hingga perencanaan infrastruktur.
“Karena nantinya akan dilakukan penyempurnaan pembangunan lapangan, dipergunakan sebagai tribun atau ruko. Dan akan dikelola oleh Karang Taruna maupun BumDesa, untuk berkegiatan warga baik secara ekonomi,” sambung Fatkur Mu’in.
Sementara itu, perwakilan Humas EMCL, Slamet Riyadi, menyampaikan bahwa sebagai penanda program yang dilakukan oleh CRS berupa pembangunan infrastruktur di Desa Sumbertlaseh, sebelumnya diawali dengan pembangunan lapangan sepak bola.
Kemudian, berdiskusi dengan Kepala Desa dan diarahkan untuk pengembangan sarana lapangan sepak bola, baik berupa tribun hingga ruko.
“Alternatif ini sebagai pusat pertemuan Desa, sehingga tidak hanya ada kegiatan olahraga. Tetapi kemasyarakatan dan perekonomian,” imbuh Slamet Riyadi.
Perlu diketahui, lapangan banyak urip atau blok Cepu ini merupakan milik Negara yang dikelola oleh Pertamina.
“Bahwasanya program ini mungkin nilainya tidak terlalu banyak, tetapi sebagai salah satu bentuk bagian EMCL untuk CSR, salah satunya pengembangan infrastruktur Desa,” pungkas Slamet Riyadi.
(pur)