Homepage / BERITA

SMKN 1 Tuban Jual Kain Seragam, Gubernur Khofifah Nyatakan Itu Sudah Resmi Dilarang

REDAKSIJumat, 10 November 2023

BERITA670 views

BOJONEGORO. Netpitu. com – Praktik jual beli seragam sekolah di tingkat menengah atas ternyata tak hanya terjadi di SMK Negeri 1 Bojonegoro. Hal serupa juga terjadi di SMK Negeri 1 Tuban. Keduanya berada di naungan Cabang dinas pendidikan Provinsi Jawa timur, wilayah Bojonegoro – Tuban.

Di SMKN 1 Tuban pelayanan penjualan kain seragam dilakukan oleh koperasi sekolah. Dengan harga Rp. 1.770.000,- untuk kain seragam siswa putra.

Dari sejumlah uang tersebut siswa putra memperoleh 13 item barang, berupa :
1. 1 ( satu) stel kain celana abu-abu dan baju putih plus atribut.
2. 1 ( satu) stel kain celana dan baju identitas plus atribut.
3. 1 ( satu) stel kain celana dan baju pramuka plus atribut.
4. 1 ( satu) stel kain celana dan baju praktik plus atribut.
5. 1 ( satu) stel kain celana dan baju batik.
6. 1 ( satu) stel pakain olah raga.
7. 2 ( dua) topi OSIS bordil dan topi indentitas bordil.
8. 2 ( dua) dasi OSIS bordil dan dasi identitas bordil.
9. 1 ( satu) sabuk.
10. 4 ( empat) nama dada.
11. 4 ( empat) bet kelas.
12. 1 ( satu) sepatu safety
13. 2 ( dua) kaos kaki.

Salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya menjelaskan kepada netpitu. com bahwa jual beli kain seragam di SMKN 1 Tuban ini sudah berlangsung dari tahun sebelumnya. Dikatakan anaknya yang dulu juga bersekolah di SMKN 1 Tuban juga harus membeli ksin seragam di sekolah, harganya juga sama dengan tahun ajaran sekarang ( 2023 – 2024 ).

Harga kain seragam dan atribut sekolah tersebut dianggap mahal karena harus dibeli secara keseluruhan dan tidak bisa dicicil.

” Itu kan hanya harga kainnya saja, belum nanti harus juga membayar ongkos jahit baju, sekitar Rp. 750 ribu, ” keluh orang tua siswa SMKN 1 Tuban.

Untuk membenarkan informasi tersebut salah satu orang tua siswa itu menyerahkan bukti kuitansi pembayaran pembelian kain seragam di SMKN 1 Tuban.

Gubernur Jawa timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa saat dikonfirmasi soal masih adanya pratik jual beli seragam sekolah di tingkat SMA dan SMK ini mengatakan bahwa secara resmi telah melarang SMAN/SMKN menjual seragam sekolah.

Khofifah yang saat itu tengah merayakan hari jadi Provinsi Jawa timur di Bakorwil Bojonegoro menegaskan Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan, telah membuat keputusan untuk melarang koperasi sekolah menjual seragam. Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi terjadinya pungutan liar (pungli) melalui praktik itu. Pekarangan jual seragam sekolah itupun sudah pernah diumumkan secara terbuka di media.

” Kami bersama tim dari Dinas Pendidikan Jatim telah membuat keputusan untuk sementara koperasi dilarang menjual seragam sekolah, hal itu tidak boleh dilanggar. Kami akan memberikan sangsi tegas terhadap SMAN/ SMKN, jika tidak bisa menerapkan peraturan itu, ” tegas gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah juga mempersilakan wali murid yang sudah terlanjur membeli seragam untuk mengembalikannya ke sekolah, bila merasa keberatan. Uang orang tua siswa pun akan diganti utuh.

“Bagi yang sudah terlanjur membeli dan merasa keberatan, maka silakan dikembalikan dan koperasi sekolah wajib mengganti utuh,” tandas Khofifah.

( put/ro )