BOJONEGORO.Netpitu.com – Dampak ekonomi virus Covid-19 melanda ratusan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Bojonegoro.
Bagian terkecil dari Organisasi Jasa Keuangan (OJK) yang langsung berhubungan menolong masyarakat kelas paling bawah ini, semula mencoba bertahan. Dengan tetap tidak menaikkan bunga pinjaman kreditnya. Juga, tidak mengenakan biaya tambahan lainnya.
Namun, ketika serangan virus mulai memasuki wilayah Bojonegoro, pekan ini. Kondisi pertahanan KSP-KSP ini mulai goyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terhitung mulai kemarin, sudah dilakukan pengurangan pada jam kerja seluruh KSP di Bojonegoro,” tutur salah seorang pengurus KSP kepada Netpitu.com, Sabtu (11/4).
Ditemui di ruang kerjanya yang sejuk, dijelaskan bahwa kebijakan mengurangi jam kerja merupakan keputusan bersama para pengurus KSP di Bojonegoro. Ini langkah untuk menghemat biaya operasional, dengan mengurangi pemakaian listrik.
Solusi tersebut, memang lebih mengarah pada persoalan manajemen internal dari masing-masing KSP di Bojonegoro. Mengingat kondisi perekonomian yang terus menyusut saat kini.
“Kasihan para debitur dan masyarakat luas, jadi langkah tersebut adalah langkah preventif yang bisa dilakukan,” tegasnya.
Kini KSP-KSP di Bojonegoro hanya buka hingga jam 15.00 wib. Biasanya membuka kantor pencairan dananya hingga jam 16.00 wib.
Debitur dari KSP-KSP ini memang sebagaian besar masyarakat pedesaan. Selain juga pedagang-pedagang pasar, usaha toko-toko mrancang di rumah, industri rumahan kecil dan lain sebagainya.
Adanya bantuan stimultan dari pemerintah, dengan menunda pembayaran kredit selama satu tahun. Dijelaskan, itu hanya berlaku untuk OJK per-Bank-an dan debitur yang terkena virus Covid-19 secara langsung. Tidak berlaku untuk OJK dalam bentuk KSP.
Belum diketahui secara jelas, apa langkah konkret Pemkab Bojonegoro dalam hal ini Dinas Koperasi. Terhadap situasi ekonomi lokal yang terjadi tersebut, atau upaya lain untuk menolong masyarakat kecil saat kini.
(rie)