BOJONEGORO. Netpitu.co – Pengembangan ekonomi kawasan berbasis pedesaan menjadi salah satu fokus mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, demikian dikatakan Pj Bupati saat pembinaan aparatur pemerintah desa di Kecamatan Bubulan, Kamis (12/4).
Kehadiran pemerintah harus bisa dirasakan oleh masyarakat, dan memberi kontribusi yang nyata untuk meningkatkan kesejahteraan warga Desa. Sehingga kesan kemiskinan yang mayoritas terjadi di daerah pinggiran dapat dihilangkan.
Sektor Migas, kata DR. Suprianto, SH, MH, masih menjadi penopang ekonomi makro di Bojonegoro. Namun sektor migas ini tak selamanya dapat diandalkan karena bersifat sementara. Maka yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah mempersiapkan sektor ekonomi lain yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro.
Pertumbuhan ekonomi makro di Bojonegoro di 2013 pada angka 5,3, tahun 2014 turun di angka 2,36. Lonjakan luar biasa terjadi di tahun 2015 yang menjadi 17,42, ditahun 2016 naik lagi menjadi 21,95 dan tahun 2017 menjadi 22,00.
Itu adalah pertumbuhan ekonomi Bojonegoro dengan migas. Sedangkan jika dihitung tanpa migas tahun 2013 dari 7,01 turun menjafi 6,9, di tahun 2014. Selanjutnya tahun 2015 turun kembali menjadi 5,7, tahun 2016 menjadi 5,59 dan ditahun 2017 naik 5,7.
(dan)
