Haul ke 7 KH. Masyhudi Hasan dan Keteladanan Sang Kiai

- Team

Kamis, 13 April 2017 - 21:21

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Netizensatu.com – Siapa yang tak kenal dengan KH. Masyhudi Hasan, sang pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Desa Pacul, Kecamatan/ Kabupaten Bojonegoro ?. Sosok kiai dengan segala kesederhanaannya namun penuh kharisma. Kesabaran dan keikhlasannya dalam mendidik santri telah membuahkan hasil santriwan dan santriwati yang tangguh dalam berjuang mengarungi perkehidupan modern.

Kiai yang cukup dikenal dengan kerendahan hatinya ini, pernah menjadi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Bojonegoro dan juga pengurus Majelis Ulama Indonesoa Kabupaten Bojonegoro, dalam beberapa periode.

Sang kiai yang dikenal gigih dalam belajar menuntut ilmu agama in adalah putra ketiga dari pasangan kiai Hasan dan bu yai Marfuah, lahir di Bojonegoro, pada 1932 dan meninggal pada usia 78 tahun ( 30 Junil 2010 atau 17 Rajab 1431 H ).

Sedangkan sang ayah merupakan kiai ndeso yang juga guru ngaji Al-Quran masyarakat kampung sekitar. Meski hanya berupa Padepokan, pada 1930 kiai Hasan sudah memiliki banyak santri yang berasal dari luar daerah. Seperti; Jogja, Magelang, Cilacap dan Nganjuk.

Baca Juga :  Demi Ketentraman Negara Polisi, TNI dan Masyarakat Bojonegoro Lakukan Istighosah

Berbekal ajaran sang ayah tentang ilmu agama, kiai Masyhudi Hasan pun juga nyantri KH. Abu Dzarrin, Kendal, untuk menuntaskan ilmu nahwu dan shorof sekaligus memperdalam ilmu agamanya. Kemudian beliau juga melanjutkan nyantrinya di Pondok Pesantren AL Islah, Lasem, Rembang, di bawah asuhan Syeh Masduqi.

Dalam menuntut dan memperdalam ilmu agama KH. Masyhudi Hasan tak cukup berhenti disitu. Beliau juga belajar ilmu hadits dengan hatam Shohih Bukhori dan Shohih Muslim kepada Kiai Hasan Asy’ari Poncol Bringin Salatiga. Selain itu juga mengkhatamkan Kitab Ihya Ulumuddin pada Kiai A.Siddiq, Senori, Tuban.

Baca Juga :  400 Guru PNS Belum Terima SK TPP

Hari ini, 14 April 2017, adalah genap tujuh tahun wafatnya beliau, setelah sebelumnya menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Bojonegoro.

Kini Pondok Pesantren AL Falah yang didirikan pada 1978 dan para santri yang pernah diasuhnya menjadi saksi bagaimana keluhuran aklhaq, kesabaran, keikhlasan dan kemurahan hati sang kiai Masyhudi Hasan yang sejak 1968 sudah mulai mengajar santri-santri dari Desa Pacul sendiri.

Ditulis oleh Muhajir

Berita Terkait

Kemenag Pending Bimbingan Calon Pengantin, Ada Apa ?
Terjun ke Dunia Politik, Giring ‘Nidji’ Syukuran di Rumahnya
Koramil Bubulan Garap 16 Jamban Keluarga Miskin
Polres Bojonegoro Punya Wakapolres dan Humas Baru
Malam Ini, Final Lomba Cerdas Cermat di Pendopo Kabupaten
Awas.! Terlibat Narkoba PNS dan Anggota DPRD Terancam Pecat
Kapolrespun Sowan Kiai
Hasil UNBK Tingkat MA Merata, Setiap MA Punya Keunggulan Jurusan

Berita Terkait

Kamis, 29 Agustus 2024 - 18:15

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada PDIP Daftarkan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 - 14:28

Diiringi Ribuan Pendukung Wahono Nurul Daftar Pilkada Bojonegoro

Selasa, 27 Agustus 2024 - 22:39

Kec. Kota Bojonegoro Pimpin perolehan Medali Sementara Porkab 1 Bojonegoro 2024

Selasa, 27 Agustus 2024 - 17:13

Hari Pertama Pendaftaran Pilkada KPU Bojonegoro Masih Sepi Calon

Senin, 26 Agustus 2024 - 17:14

Partai Demokrat Deklarasi Bojonegoro Cabup Cawabup Wahono – Nurul Azizah

Selasa, 13 Agustus 2024 - 11:04

Pelepasan Siswa Lulus Tidak Diwajibkan, Boleh Dilakukan Asal Terpenuhi Syarat Ini

Senin, 12 Agustus 2024 - 10:33

Warga Ngrowo Mliwis Putih Kompak Dukung Setyo Wahono – Nurul Azizah sebagai Pemimpin Bojonegoro Baru

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 16:31

Sambangi Pasar Kota Pasangan Setyo Wahono – Nurul Azizah Diminta Pertahankan Keberadaan Lokasi Pasar Kota

Berita Terbaru