BOJONEGORO. Netpitu.com – Rusaknya beberapa peralatan cetak ( printer ) Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik di Dinas Pendudukan dan Catatn Sipil Bojonegoro menjadi kendala utama program one day service bagi pelayanan pengurusan dan pembuatan e-KTP.
Meski kondisi perangkat cetak e- KTP tersebut sudah pernah dilaporkan ke Bupati namun hingga sekarang belum ada respon pengadaan peralatan cetak e-KTP tersebut. Padahal jika dilihat dari nilai harga printernya, kebutuhan anggaran belanjanya hanya sekirar Rp. 50 juta.
Dikatakan Sekretaris Disdukcapil Bojonegoro, Otto Setia Nugraha, didamping kendala mesin cetak juga jumlah pegawai Disdukcapil yang kurang memadai jika dibanding dengan jumlah permintaan pelayanan administrasi kependudukan di Disdukcapil setiap harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Disini peralatan percetakannya sudah banyak yang rusak dan harus diganti yang baru, agar supaya bisa bekerja maksimal. Karena alat cetak (yang ada sekarang) hanya mampu mencetak kurang lebih 400 tiap harinya,” ujar Otto Setya Nugraha kepada netpitu.com, di kantornya, Jum’at (13/7).
“Jadi kami membutuhkan alat cetak baru, kurang lebih 50 Juta harganya. Inipun dulu sudah (prrnah)kami sampaikan ke pak Bupati tentang problem kami, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut,” lanjutnya.
Akibat tidak terpenuhinya pengadaan alat cetak KTP tersebut, sejak beverapa hulan lalu pelayanan pengurusan dojumen kependudukan di Disdukcapil Bojonegoro itu menjadi lamban, bahkan sangat lamban sekali.
Seperti diungkapkan Ngadimin (46), yang mengaku warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, bahwa dirinya sudah mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) sejak seminggu lalu tapi belum jadi hingga sekarang.
Keluhan yang sama diungkapkan Slamet (26) warga Kecamatan Kedewan yang mengeluhkan pelayanan yang tak maksimal oleh pihak Dispendukcapil dalam pembuatan KK dan KTP .
“Sudah 2 Jam lamanya antri. Saya terburu-buru mas ?. Karena untuk persyaratan melamar kerja di Kalimantan,” katanya.
(dan)