TUBAN. Netpitu.com – Seorang santri Pondok pesantren (Ponpes) An-Nidhomiyyah yang berada di jalan Al Falah 2, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban, Tuban, pada Rabu malam, (12/09/2018), tewas terkapar setelah ditembak polisi.
Santri Ponpes An- Nidhomiyah bernama Afdolin (30), malam itu tiba-tiba mengamuk. Afdolin dengan membawa senjata tajam berupa golok membabi buta menyerang para tamu dan santri yang ada di pondok. Seketika mendadak suasana damai yang ada di Pondok pesantren An- Nidhomiyah saat itu berubah mencekam.
Diketahui Afdolin (30), warga Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan tersebut akhirnya tewas persis di halaman pondok, tepatnya di depan pintu setelah kepalanya ditembak oleh anggota lantaran melawan saat akan ditangkap.
Kejadian itu bermula saat pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut datang ke pondok dengan membawa golok.
Di dalam pondok tersebut, pelaku langsung melakukan penyerangan kepada santri-santri dan para tamu.
“Dua hari sebelumnya pelaku juga mengamuk, tapi bisa dilerai dan langsung di pulangkan. Namun tiba-tiba kemarin, Rabu malam ia kembali dengan membawa golok dan mengamuk,” ungkap pengasuh Pondok Kiai, Ahmad Musyafak.
Melihat kejadian itu, ada beberapa santri secepatnya melaporkan kejadian itu ke Mapolres Tuban. Mendapat laporan tersebut, beberapa anggota langsung mendatangi lokasi kejadian tersebut untuk mengamankan pelaku.
“Sewaktu melihat kedatangan beberapa polisi pelaku masih mengamuk dan langsung menyerang siapapun yang berada di pondok menggunakan golok,” papar Kapolres Tuban, AKBP Nanang Haryono,.
Kedatangan anggota justru membuat pelaku semakin beringas, membabi buta. Bahkan menyerang para polisi yang berusaha mengamankan pelaku dan menggunakan sajam yang ada digenggamannya.
Lanjut Kapolres, untuk menghentikan ulah pelaku, polisi memberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, namun pelaku tak menghiraukan dan tetap melakukan perlawanan kepada petugas dan masih beraksi melanjutkan pembacokkan.
Polisi awalnya kesulitan untuk mengamankan pelaku akhirnya melakukan penembakan yang tepat mengenai kepalanya, hingga pelaku akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.
“Penembakan yang dilakukan polisi terhadap pelaku sudah sesuai prosedur, agar tidak terjadi korban lain,” ucap Kapolres mendetailkan sigapnya petugas.
Akibat ulah pembacokkan oleh pelaku, satu orang tamu pondok berinisial Nur Haji mengalami luka bacok di bagian paha kanan, dan dua orang anggota polisi mengalami luka ringan, selanjutnya dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Tamu pondok mengalami luka terbuka di bagian paha dan harus dirawat di rumah sakit,” terang Kapolres.
Hingga saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mencari keterangan kepada beberapa saksi.
(met)