NUSA DUA. Netpitu.com – Lagi-lagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi perhatian dunia. Kali ini dalam pidato yang disampaikan di konferensi IMF-Bank Dunia yang tengah berlangsung di Bali, Jokowi memberikan gambaran kondisi perekonomian global saat ini seperti serial Game of Thrones.
Jokowi mengibaratkan kondisi perekonomian global sekarang terlihat seperti kondisi dunia di serial Game of Thrones.
“Namun akhir-akhir ini, hubungan antar negara-negara ekonomi maju… semakin lama semakin terlihat seperti “Game of Thrones”
Balance of power…dan aliansi antar negara-negara ekonomi maju… sepertinya tengah mengalami keretakan…
Lemahnya kerjasama dan koordinasi telah menyebabkan terjadinya banyak masalah …. seperti peningkatan drastis harga minyak mentah… dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang…
Hadirin Yang Terhormat…
Dalam serial“Game of Thrones”, sejumlah Great Houses, Great Families… bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali… “the Iron Throne” .
“Mother of Dragons” menggambarkan siklus kehidupan. Perebutan kekuasaan antar para “Great Houses” itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar.
Seiring perputaran roda…, satu Great House tengah Berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan… dan setelahnya,… House yang lain Berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain.
Namun … yang mereka lupa … tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara. Seorang evil winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia… dengan es dan kehancuran.
Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, … akhirnya mereka sadar: tidak penting siapa yang duduki di “Iron Throne”. yang penting adalah kekuatan Bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi.
Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda yang menyengsarakan kita semua.”
Pidato Jokowi yang menyinggung soal Game of Thrones itu disampaikan Jokowi pada pembukaan Annual Meetings IMF-World Bank Group, di Nusa Dua Hall Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/10) pagi.
Seolah mengingatkan perlunya kerja sama dan kekompakan negara-negara berkembang untuk menghadapi serangan ekonomi negara-negara maju yang tak lagi memikirkan nasib negara berkembang.
Presiden Jokowi pun mengutip pernyataan yang disampaikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres, bahwa waktu sudah sangat mendesak bagi kita untuk bertindak dalam skala besar-besaran guna mencegah kehancuran dunia akibat perubahan iklim global yang tak terkendali.
Menurut Presiden Jokowi, kita harus bekerja bersama menyelamatkan kehidupan bersama kita.
Untuk itu, kita harus bertanya apakah sekarang kita merupakan saat yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi.
“Sekali lagi, apakah sekarang ini merupakan saat yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi? Ataukah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk kerja sama dan kolaborasi.”
“Apakah kita terlalu sibuk untuk bersaing dan menyerang satu sama lain sehingga kita gagal menyadari adanya ancaman besar yang membayangi kita semuanya.”
“Apakah kita gagal menyadari adanya ancaman besar yang dihadapi oleh negara kaya maupun miskin, oleh negara besar ataupun negara kecil?” kata Presiden Jokowidengan nada bertanya.
Presiden Jokowi pun mengutip pernyataan yang disampaikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres, bahwa waktu sudah sangat mendesak bagi kita untuk bertindak dalam skala besar-besaran guna mencegah kehancuran dunia akibat perubahan iklim global yang tak terkendali.
Menurut Presiden Jokowi, kita harus bekerja bersama menyelamatkan kehidupan bersama kita.
Sementara itu, saat Managing director IMF President Christine Lagarde memberikan sambutan, ia memuji pidato presiden Jokowi yang dikatakan membawa pembukaan ini ke level lebih tinggi.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan President World Bank Jim Yong Kim yang juga memuji pidato presiden Jokowi dalam sambutannya.
(ams)