BOJONEGORO. Netpitu.com – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Cabang Partai Persatuan Pembangunan yang rencananya bakal digelar Ahad, 14 Nopember 2021, besuk, pengurus anak cabang partai berlambang Ka’bah ini mulai bergolak dan bergerak mencari sosok pemimpin yang tepat dan mumpuni.
Mereka menginginkan adanya perubahan kepemimpinan di tubuh DPC PPP Bojonegoro. Lantaran selama kemimpinan Choirul Anam sebagai ketua DPC PPP, tidak ada perkembangan signifikan dan cenderung stagnan.
Ketua Forum Komunikasi PAC PPP Bojonegoro, Kaslamun, mengatakan sebentar lagi masa jabatan pengurus DPC PPP Bojonegoro berakhir.
Dalam Musyawarah Cabang PPP yang akan digelar besuk pada Ahad, 14 Nopember 2021 besuk akan memilih tim formatur. Bukan untuk memutuskan, melainkan menyusun struktur pengurus DPC PPP yang baru periode 2021- 2026
Dikatakan Kaslamun, Forum Komunikasi PAC PPP kabupaten Bojonegoro menginginkan pembaharuan atau pergantian adanya nahkoda baru di DPC PPP, yang selama ini diketuai Choirul Anam.
Hal ini dianggap penting, dengan pertimbangan untuk menghadapi Pemilu 2024 sangat berat dan harus terpenuhi ketentuan aturan parlemen treshod secara nasional
Untuk mengembalikan kejayaan PPP dan merebut kembali kursi yang hilang maka dibutuhkan kader yang tangguh, yang mampu berkompetisi, bersinergi dan dapat menterjemahkan keinginan para kyai, Ulama- ulama pondok pesantren, dan kaum milenial, sebagai modal basis perolehan suara PPP
Menurut Kaslamun, pentingnya pengkaderan generasi muda Islam sebagai ujung tombak terdepan dalam semangat perjuangan Islam ahlussunah waljama’ah. Dan di tangan pemudalah nasib bangsa dan negara ini nantinya akan dilanjutkan, maka pemuda harus berpolitik dan memahami politik dan agama
Sebab agama dan politik ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Agama sebagai pondasi politik berfungsi sebagai penjaga, sehingga jika agama tidak dijaga akan ditelan keadaan yang menyesatkan ummat.
Diharapkan oleh Kyai Kaslanun, dalam 5 tahun ke depan DPC PPP harus mampu menterjemahkan keinginan cita-cita mulya NU dalam meperjuangkan Islam ahlussunnah waljama’ah yang rahmatan lil alamin. PPP harus merasa terpanggil dan wajib bersinergi dengan NU sebagai bidan yang membantu kelahiran PPP.
“Dalam berpolitik NU patuh pada garis khittoh NU 1926, dimana NU tidak kemana-mana tetapi NU ada dimana-mana.” Kata Kyai. Kaslamun.
Karenanya dalam Musyawarah cabang DPC PPP Bojonegoro, tim anggota formatur yang terpilih untuk menyusun pengurus DPC PPP yang baru, harus selektif dan aspiratif, agar kader yang jadi pengurus dapat mengurus roda organisasi PPP, bukan sebaliknya minta diurus atau pengurus menjadi urusan.
(*/ro)
Catatan Redaksi : Berita ini telah dilakukan ralat berita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT