Netizensatu.com– Ratusan tamu undangan yang berasal dari orang tua santri dan alumni Ponpes Al Falah, Jum”at, 14/4/2017, membanjiri Haul ke 7 KH. Masyhudi Hasan yang digelar Pondok Pesantren Al Falah. Meski terlihat ramai namun prosesi haul tetap berlangsung khidmat.
Drs. Tajuddin. SH, pengasuh Pondok Pensantren Al falah, menyampaikan haul ke 7 pendiri dan pengasuh Ponpes Al Falah, KH. Masyhudi kali ini diselenggarakan bersamaan dengan haul ke 15 Ibu Nyai Hj. Masruhani.
Haul tahun ini memiliki arti penting ditengah pesatnya kemajuan teknologi dalam bidang pendidikan. Dengan kondisi tersebut Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang dilahirkan dan didirikan para kiai dituntut harus mampu bersaing mengimbangi kemajuan jaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun tetap harus mempertahankan kekhasan Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengedepankan tradisi budaya dan menjadi sumber keilmuan masyarakat. Terutama dalam pengajaran akhlaq para santri.
“ Yang lebih berat itu mempertahankan peninggalan pengasuh dan pendiri Pondok, baik sistem pengajarannya, kesabaran, keikhlasannya dalam melayani para santri yang mondok disini,” kata Tajuddin, di hadapan orang tua santri dan alumni Pondok Pesantren Al Falah.
Baca juga : Gotong Royong Solusi Santri Atasi Masalah Pondok
“ Kami juga kepengin mencontoh perjuangan KH. Masyhudi yang telah mengajarkan putra-putri bapak-ibu yang mondok disini. Semoga apa yang menjadi peninggalan dan apa yang penah dilakukan oleh KH. Masyhudi mampu dikerjakan oleh penerusnya. Terutama kegigihan beliau dalam membimbing santri-santrinya menjadi pribadi akhlaqul kharimah dan berhasil di masyarakat,” sambungnya.
Karena menurut Tajuddin, bila mengutip kisah Nabi Nuh, meski nabi Nuh memiliki putra namun tidak menurut menurut dengan perintah Nabi Nuh, atau dengan kata lain tidak mengikuti jejak Nabi Nuh. Hingga ketika terjadi bencana banjir maka celakalah dia.
Baca juga : Haul ke 7 KH Masyhudi Hasan dan Keteladanan Sang Kiai
Jika diasumsikan dengan kondisi sekarang ini maka musibah banjir yang terjadi sekarang ini bukan berupa air tetapi perbuatan maksiat yang merajalela dan tak terbendung. Dan mereka yang selamat adalah mereka yang menaiki perahu yang bernama Pondok Pesantren.
“ Karena di Pondok Pesantren para santri bukan hanya diajarkan ilmu dunia tapi juga akherat. Bukan cuma ilmu hidup tapi juga ilmu tentang kematian,” tandas Tajuddin, pengasuh utama Pondok Pesantren Al Falah.
Dalam perhelatan Haul ke 7 tahun ini, menurut Tajuddin, juga diselenggarakan berbagai macam lomba. Diantaranya, Pawai Ta”aruf, Festival anak Sholeh, bhakti sosial donor darah, Penataran TPQ Metode An Nahdliyah, Tahlil dan Pengajian umum.
( Red )