Ulama dan Santri NU Pasuruan Tolak Pemberlakuan Sekolah 5 Hari

PASURUAN. Netpitu.com – Ulama, Pengurus NU, Lembaga Ma’arif NU, Persatuan Guru NU dan Pimpinan Pondok Pesantren di Pasuruan, Rabu, (14/6), melakukan unjuk rasa menolak wacana diberlakannya sekolah 5 hari pada tahun ajaran baru 2017/2018, oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya Nasional.

Selain menolak pemberlakuan sekolah 5 hari, mereka juga menolak penghapusan mata pelajaran Agama di sekolah.

Lima hari sekolah akan berpotensi hilangnya eksistensi Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren yang telah mengakar jauh sebelum Kemerdekaan Indonesia.

Lima hari sekolah juga kan merampas hak masyarakat untuk berperan aktif dalam menyukseskan pendidikan nasional. Selain itu, juga tidak memberi uang yang cukup untuk anak-anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya yang menjaadi akar budaya mereka. Sehingga berpotensi tumbuhnya watak individual.

Pengunjuk rasa menilai sekolah lima hari jauh dau ruh tujuan pendidikan nasional yang menekankan keimaman dan ketaqwaan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

“Semestinya pendidikan agamalah yang harus diperkuat, bukan malah dihapuskan,” ujar Koordinator Unras.

(Red)