Issue Kebakaran Pasar Hantui Pedagang Pasar Kota Bojonegoro

BERITA126 views

BOJONEGORO. Netpitu.com – Pasca unjuk rasa penolakan pindah pasar kota ke pasa Banjarejo 2, kini ribuan pedagang yang menempati bidak kios dan lapak pasar kota Bojonegoro, dihantui kecemasan dan keresahan. Lantaran berkembangnya issue akan terbakarnya pasar kota Bojonegoro.

Warsito, ketua Paguyuban pedagang pasar kota Bojonegoro kepada netpitu.com mengatakan bahwa tingkat kecemasan dan keresahan yang dialami para pedagang pasar kota sudah cukup tinggi. Mereka kuatir jika pasar dibakar dan barang-barang dagangannya ikut turut terbakar. Karena barang-barang tersebut merupakan modal usaha yang mereka miliki dan kuasai sekarang ini.

Baca Juga :  Guru SMA Ini Benarkan Adanya Pedagang ATK Yang Ngaku Suruhan Kacabdin Pendidikan

Sehingga sekarang ini banyak pedagang yang membawa pulang dagangannya ke rumah daripada disimpan di kios pasar. Jika terus menerus seperti ini, kan merugikan pedagang dan masyarakat pembeli. Karena barang dagangan yang dibeli tidak selalu ada tersedia di kios toko pasar.

Mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut, Wasito, meminta kepada pihak keamanan ( kepolisian ) untuk meningkatkan pengawasan ya di sekitar lokasi pasar kota.

Baca Juga :  Pawai Budaya, SMA Negeri 1 Bojonegoro Tampilkan Keanekaragaman Budaya

“Pedagang pasar itu bukannya tidak mau gedung bangunan pasar ini di renovasi atau direvitalisasi, tapi yang kami tidak mau jika lokasi pasar kota yang sudah puluhan tahun ini di pindahkan ke pasar baru,” jelas Wasito, Minggu, ( 16/01/2022).

Dulu, jelas Wasito, sosialisasi yang dilakukan Pemkab Bojonegoro diinformasikan bahwa pasar kota ini akan dilakukan revitalisasi atau dibangun kembali. Tapi sekarang nyatanya sekarang malah sebaliknya akan dibongkar dan dijadikan kawasan ruang terbuka hijau.

Baca Juga :  Golkar Gelar Lomba Beksan Langen Tayub Seblak Sampur Kuning

“Ini kan nggak masuk akal,” cetus Wasito.

Jika ada rencana merubah bangungan pasar ini menjadi RTH maka mau tak mau Pemkab harus memindahkan pedagang pasar yang menempati pasar tradisional ke lokasi pasar yang baru. “Pindah lokasi pasar inilah yang kami tidak mau atau kami tolak,” tegas Wasito, di lapaknya.

(ro)