Kecam Fadli Zon, Ribuan Santri Karawang Gelar Aksi Bela Mbah Moen

- Team

Sabtu, 16 Februari 2019 - 05:28

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ribuan Santri Karawang Gelar Aksi Bela Mbah Moen, Jumat (1/2/2019).

Ribuan Santri Karawang Gelar Aksi Bela Mbah Moen, Jumat (1/2/2019).

KARAWANG.. Netpitu.com – Ribuan santri nahdliyin Kabupaten Karawang, Jawa barat, bakdal Sholat Jumat, lakukan aksi unjuk rasa mengecam tindakan Wakil ketua DPR RI, Fadli Zon, dan menuntut Wakil ketua Gerindra, Fadli Zon, meminta maaf kepada kiai dan ulama kharismatik NU, KH. Maemoen Zubair.

Fadli Zon dengan puisinya yang diberi judul “Doa tang ditukar” itu dianggap telah menghina dan melecehkan KH. Maemoen Zubair.

Tiga ribuan santri yang tergabung dalam Aksi Bela Mbah Moen melakukan longmarch sambil melantunkan salawat Asyghil dan mars NU Yalal Wathon.

Longmarch sebagai aksi bela Mbah Moen tersebut dimulai dari Kantor Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Karawang, Jalan Dewi Sartika-Jalan Ahmad Yani hingga Masjid Agung Karawang, Jumat (15/2/2019).

Dengan tretib mereka membentangkan beberapa poster dan spanduk bertuliskan “Jangan #Hina Kyai Kami Hai Fadli Zon”, “Santri Karawang Tuntut Fadli Zon”.

Baca Juga :  Anggota KPPS TPS 024 Ling Dondong Tuban Meninggal

Unjuk rasa yang dipimpin langsung oleh Ketua PCNU Karawang utu dengan tegas menyatakan Fadli Zon harus minta maaf kepada kiai sepuh, tokoh Nahdlatul Ulama di semua media nasional.

“Kami mendesak Fadli Zon memohon maaf secara langsung kepada Kiai Haji Maimun Zubair dan juga melalui media nasional,” ujar Ketua PCNU Karawang Ahmad Ruhiyat Hasby di depan Kantor Pemkab Karawang, Jumat (15/2/2019).

“Pokoknya selama Fadli Zon tidak mau meminta maaf kita akan terus ke jalan,” ujar KH. Ruhiyat.

Baca Juga :  Mitroatin Optimis Terpilih Kembali di Musda Golkar Bojonegoro

Selain itu mereka juga akan melaporkan Fadli Zon ke Polres Karawang untuk nantinya di teruskan ke Bareskrim Polri.

Bagi santri (Karawang) mbah Maemoen Zubair, bukan hanya kiai Pondok Pesantren Al Anwar ( Sarang, Rembang ) tetapi milik seluruh santri NU.

” Kami santrinya mbah Maemoen, kami adalah muridnya mbah Maemoen, semuanya, kita adalah santrinya mbah Maemoen Zubair,” ujar Ruhiyat..

(*/ams)

Berita Terkait

Pilkada Bojonegoro : Memilih Pemimpin Atau Penguasa ( 1 )
408 Kades nek Bojonegoro Masa Jabatane Ditambahi 2 Taun
Masa Jabatan 408 Kades di Bojonegoro Diperpanjang 2 Tahun
Banyak Masalah, PDIP Minta Pemerintah Batalkan PP No. 21 Tahun 2024 Tentang Tapera
Sekda Nurul Azizah Sapa Ribuan Warga di Pengajian Ning Umi Laila
Pengajuan Penetapan Nama Pada Ijazah Muk’awanah Tak Penuhi Norma Hukum Administrasi Kependudukan : Pengadilan Harusnya Menolak
Sikapi Pencoretan Caleg, DPC PPP Laporkan KPUD dan Bawaslu Kab. Bojonegoro ke DKPP
Sunaryo Abuma’in : LABH PPP Layani Pendampingan dan Bantuan Hukum Gratis Pada Masyarakat