BOJONEGORO. Netpitu.com – Memasuki bulan ketiga (September) musim kemarau tahun ini telah menjadikan beberapa daerah di wilayah bagian Selatan Bojonegoro mengalami kekeringan sehingga warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih yang biasanya didapat dari sumur-sumur yang dibuat oleh warga Desa.
Tak pelak untuk mendapatkan air bersih keperluan cuci, mandi dan ceboh, warga harus berjalan jauh mencari sumber-sumber air yang masih ada di kali atau sungai.
Guna meringankan beban masyarakat akibat kekeringan tersebut, ratusan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (SHT) Rayon Pejok, Ranting Kepohbaru, Cabang Bojonegoro, secara swadaya menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat di empat Dusun yakni, Dusun Jetis, Dusun Karangpilang, Dusun Jati Sari, dan Dusun Jati Tengah. Sabtu (17/09/17).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini disampaikan oleh Suwignyo, selaku Ketua PSHT Kepohbaru. Kepada NetpiTu.com dirinya menuturkan bahwa kegiatan bakti sosial ini sudah berjalan sekitar 6 kali dengan pengiriman satu Minggu dua kali.
“Kegiatan bakti sosial ini meruapakan inisiatip dari saudara-saudara Ranting Pejok”, katanya.
Dikatakan, kegiatan bakti sosial tersebut selain untuk mendekatkan diri kepada masyarakat sekaligus untuk mengamalkan ajaran luhur SH Terate.
“SH Terate itu dari masyarakat dan harus bisa dan mampu mengabdikan diri kepada masyarakat”, ujarnya.
Ketua PSHT Rayon Pejok, Muradi mengatakan kegiatan penyaluran air bersih ini sudah berjalan selama 6 kali. Dengan mengerahkan ratusan pendekar SH Terate Rayon Pejok. Dalam satu Minggu ratusan pendekar ini menyalurkan bantuan hingga dua kali.
“Ini merupakan swadaya anggota SH Terate. Sekali angkut kita menyalurkan kurang lebih 3.450 liter air bersih. Dalam satu hari bisa sampai 8 kali angkut. Yang jelas kami berusaha agar kebutuhan masyarakat bisa tercukupi”, katanya.
Mas Muradi, demikian pria ini akrap disapa, menuturkan bahwa kekeringan di Kecamatan Kepohbaru sudah terjadi sejak dua hingga tiga bulan yang lalu.
Dari sekian Dusun yang ada di Kecamatan Sumberjo ada tiga Dusun yang mengalami dampak kekeringan paling parah yakni Dusun Jati Tengah, Dusun Jati Kari dan Dusun Karang Pilang.
“Sumber mata air disekitar wilayah Duaun tersebut sudah mulai kering. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari warga harus ke Desa tetangga yang jaraknya kurang lebih 3 kilo”, jelasnya. Kegiatan penyaluran air bersih oleh anggota PSHT ini akan terus berjalan sampai dengan musim penghujan datang, tambahnya.
“Bencana memang tanggung jawab kita bersama, mari kita saling bahu membahu dengan seluruh komponen, agar semakin ringan dan mudah kita menanganinya” imbuh Muradi.
Sementara itu Ketua PSHT Cabang Bojonegoro, Wahyu Subagdiono, saat dikonfirmasi terkait kegiatan sosial tersebut menuturkan bahwa kegiatan sosial dan kemanusiaan sudah menjadi program PSHTCabang Bojonegoro dan seluruh Ranting. Sehingga tanpa ada instruksi dari Cabang hal ini menjadi kepedulian SH Terate.
“Semoga kekeringan ini cepat selesai dan masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih dapat segera
mendapatkan air”, kata mas Wahyu.
(Dan)