BOJONEGORO. Netpitu.com – Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, Provinsi Jawa timur, Hery Santoso, melouncing Gemara Sang Tatas Puldatis, atau Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas dan Pengumpulan Data Yuridis, di Kabupaten Bojonegoro, Rabu, (17/10).
Menurut Kakanwil BPN Jatim, Gerakan pendataan tanah dalam rangja persiapan PTSL ( Pendaftran Tanah Sistematis Lengkap ) tahun 2019.
Lebih lanjut dikatakan Hery Santosa, gerakan ini sangat luar biasa, karena di Jawa timur, baru ada di Kabupaten Bojonegoro. Yang melakukan Gerakan masyarakat pemasangan tanda batas dan pengumpulan data yuridis yang didukung oleh kepala Desa dan masyarakat dengan kompak.
“Kedepan, Insya Allah program PTSL 2019, rencana kita akan menambah 80.000 bidang tanah bisa tercapai,” kata Hery Santoso, kepala BPN Jatim.
Kabupaten Bojonegoro, untuk tahun ini (2018) mendapat alokasi PTSL 65.000 bidang tanah dan di tahun 2017 sebelumnya ada 27.000 bidang tanah yang disertifikatkan melalui PTSL. Sedangkan sasaran penerima program PTSL adalah warga yang kurang mampu.
Menurut Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Bojonegoro Lampri, SH, MH, kegiatan pendataan ini dipersiapkan untuk SL tahun 2019.
“Karenanya yang diundang Kepala Desa yang Desanya yang ditunjuk sebagai penerima program PTSL. Agar nantinya Perangkat Desanya jauh lebih siap,” ujar Lamri, SH, MH.
Selain bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat (Bojonegoro,red), karena tanah warga yang sudah bersertifikat tentu akan menaikkan nilai harga tanah tersebut. Juga bisa menjamin keamanan aset-aset tanah Pemkab Bojonegoro, yang selama ini belum terurus setifikatnya.
“Agar aset-aset milik Pemkab Bojonegoro tidak timbul masalah di kemudian hari, karena Status tanahnya yang jelas,” ujar Lamri lebih lanjut.
Hadir dalam louncing Gemara Sang Tatas tersebut Bupati Bojonegoro, DR. Hj. Anna Muawanah, Kanwil BPN Jatim, Hery Santosa, Kepala BPN Bojonegoro, Lampri dan Forpimda Bojonegoro.
(dan)