Repoter : Ciprut laela
BOJONEGORO. Netpitu.com – Ibu-ibu di Kabupaten Bojonegoro rela menunggu berjam-jam di Supermarket Bravo hanya untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 rupiah per liter. Minyak Goreng tersebut dijual pada setiap supermarket di Bojonegoro, seperti Bravo dan KDS.
Pantauan media siber netpitu.com di halaman Supermarket Bravo Bojonegoro, puluhan warga terlihat berdesak-desakan dan berkrumun berkumpul di lokasi hanya demi mendapatkan kupon untuk dapat membeli minyak goreng 2 liter. Demi minyak goreng murah, ibu-ibu rela menunggu berjam-jam di Supermarket.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jumat (18/02/2022) Sumiati (45) salah satu warga Desa Sugihwaras Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro menyatakan, dirinya sudah datang sejak pukul 4.00 wib. Menurutnya, kesempatan tersebut tidak bisa dilewatkan saat harga minyak goreng curah di atas 18. 000 rupiah.
“Iya nunggu dari sore, tapi katanya kupun untuk beli minyak goreng mulai di buka pukul 19.00 wib malam. Tapi udah kapalang (tanggung), nunggu sampai dapat, karna di sana sudah tidak ada minyak goreng. Biasanya saya beli di toko sebelah rumah. Tapi toko-toko dan pasar di sana tidak ada. Ada 1 toko yang masih punya tapi-ya jangan di tanya harganya Rp 25.000 rupiah per liter, ungkapnya lagi.
Di lokasi yang sama Diah (30) warga Kecamatan Kalitidu juga menjelaskan, saya datang kesini dari tadi mbak, pukul 17.00 wib karna pengen banget dapat minyak goreng.
“Lumayan-lah mbak murah dan dapat 2 liter untuk kebutuhan masak sehari-hari masak 1 minggu 2 liter ini. Kemarin lalu tidak punya migor (minyak goreng) selama 3 hari, jadi buat-ya pindangnya dan tempe-ya di buat pepes bakar, tambahnya.
Lebih lanjut ungkap Diah, demi migor murah, jauh-pun di tempuh, dan desak-desakan juga tidak apa-apa lagi yang penting dapat migor murah. Tapi syank-nya mbak hanya boleh beli 2 liter saja, tidak bisa beli lebih. Sampai kapan begini terus, saya ini orang susah eh tambah susah jadinya. Saya berharap agar pemimpin di Bojonegoro mau menyediakan tempat khusus di Kalitidu untuk migor murah. Ini ya harapan saya saja, tapi semua itu tergantung dari pemimpinnya.
Diwaktu yang berbeda Kemi selaku Kepala Dinas Perdagangan saat di konfirmasi melalui sambungan telfonnya tidak menjawab, dan ketika ditemui di kantornya, satpam yang bertugas menjelaskan, bahwa pak Kemi tidak ada di tempat, mungkin ada rapat di luar, karna biasanya kalau kekantor sore atau siang.
(put)