Netizensatu.com – Jajaran Polres Kediri terus melakukan pengawasan ketat, jika ada warga Kediri yang hendak berangkat ke Jakarta. Terkait rencana tamasya Al-Maidah dalam Pilkada DKI Jakarta, besuk 19 April 2017.
“Ini menindaklanjuti penegasan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, tidak boleh ada mobilisasi massa ke tempat pemungutan suara (TPS) di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April nanti,” tegas Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi sebagaimana dikutip dari Merdeka.com.
Sedang upaya yang dilakukan, berupa operasi cipta kondisi yang digelar serentak di seluruh wilayah hukum Polres Kediri Kota. Pada Senin malam (17/4) hingga Selasa dini hari (18/4).
Beberapa lokasi yang dilakukan operasi antara lain di perbatasan Manisrenggo yakni perbatasan antara wilayah Kota dan Kabupaten Kediri sebelah selatan. Kemudian di wilayah Kota, Mrican, Banyakan dan juga Tarokan yang berbatasan dengan Nganjuk.
Dalam operasi ini polisi juga banyak menemukan pelanggaran terkait kelengkapan surat-surat kendaraan baik roda dua hingga roda empat hingga dilakukan tilang.
Sebelumnya Kapolres Kediri juga telah melakukan koordinasi dengan tiga pesantren besar di Kediri yakni KH Anwar Iskandar (Pengasuh Ponpes Al Amien Rejomulyo Kediri), KH Zaenuddin Djazuli dan KH Nurul Huda Djazuli (keduanya pengasuh Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri).
Dalam koordinasi tersebut juga dibahas bahwa santri-santri yang diasuh oleh para pengasuh pesantren dipastikan tidak akan berangkat ke Jakarta. “Memang apa sih gunanya berangkat ke Jakarta? Lebih baik tetap di Kediri saja belajar mengaji yang baik,” imbuhnya.
(Red/Tam)