Tutup Festival Pusaka Nusantara Hasto dan Djarot Jajal Tempa Keris

BERITA463 views

BOJONEGORO. Netpitu.com – Festival Pusaka Nusantara yang digelar di Pendopo Pemkab Bojonegoro telah berakhir. Feastival pusaka Nusantara yang memamerkan benda-benda pusaka, seperti keris, itu resmi ditutup oleh Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, yang juga Sekjen Senapati Nusantara, Minggu, (18/11).

Kedatangan Sejen PDIP ke Bojonegoro bersama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, yang juga Ketua DPP PDIP tersebut didampingi Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto, Anggota DPR/ MPR R, Abidin Fikri.

Menurut Hasto Kristanto, UNESCO sudah mengakui keris sebagai mahakarya luar biasa. Mahakarya kebudayaan Nusantara harus dihargai. Nenek moyang bangsa Indonesia memiliki kemampuan, berbagai logam dicampur dan membentuk pola yang ada nilai filsafat dalam kehidupan.

Baca Juga :  Satu Jiwa Tolak Korupsi, Roadshow PMK ke 66 di Bojonegoro

Dikatakan Hasto Kristiyanto, bahwa dari prespektif sejarah dan kebudayaan kita harus bangga sebagai bangsa indonesia yang berkepribadian dan berbudaya, kita harus bangga bangsa yang bermartabat oleh karena itu kita harus mendukung segala upaya pengembangan kebudayaan itu karena itu merupakan jati diri bangsa.

“Pameran pusaka dan tosan aji ini tentu bisa menggelorakan jiwa dan semangat sebagai bangsa yang kaya dengan budaya. Ini bukan sekadar tosan aji yang dipamerkan, tetapi ini upaya melestarikan nilai-nilai kehidupan umat manusia. Dari sinilah kita meyakini bahwa Indonesia adalah bangsa besar dengan warisan peradaban yang seharusnya membuat kita berani tampil dengan percaya diri,” kata Hasto.

Baca Juga :  LPJ BKKD 8 Desa di Padangan Diduga Dipalsukan, Kuasa Hukum Minta Diusut Tuntas di Persidangan

Di lokasi festival Hasto, Djarot dan Bupati Anna Muawanah, menjajal kemampuannya menempa keris yang dipanaskan dalam tungku api.

Dikatakan Hasto, Bojonegero memiliki kekayaan sumber daya alam berupa gas dan minyak bumi Salah satunya sumber api gas abadi, kayangan api. Diharapkan pemimpin Bojonegoro yang baru ini dapat mewarisi filosofi api abadi ini agar mempunyai semangat juang yang bergelora dalam mewujudkan bojonegoro lebih maju.

Baca Juga :  Nama Kacabdik Jatim di Bojonegoro Dicatut Untuk Penjualan Map Ijazah dan Buku Raport

“Ada kahyangan api abadi yang tak kunjung padam di kawasan hutan lindung di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem,” ujar Hasto Kristanto. 

Ia pun berharap Bupati Bojonegoro juga mewarisi api abadi tersebut untuk menggelorakan semangat juang. Sehingga Bojonegoro menjadi daerah yang maju.

(*/rd)