BOJONEGORO. Netpitu.com – 73 tahun Indonesia memasuki masa kemerdekaannya. 73 tahun pula Indonesia membenahi dan membangun infrastruktur jalan, gedung, sarana pertanian, perumahan dan tak tertinggal instalasi jaringan listrik. Industri kelistrikannyapun tak kalah tertinggal dari negara maju lainnya.
Namun nyatanya 73 tahun ini nampaknya waktu yang pendek dan masih belum memadai untuk memeratakan pembangunan terutama di bidang penerangan listrik.
Misalnya, Kabupaten Bojonegoro, meski dikenal sebagai lumbung energi nasional, belum semua pelosok desa di kabupaten Bojonegoro teraliri penerangan listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti di salah satu dusun di Kecamatan Tambakrejo, tepatnya di Dusun Ngengo, Desa Ngrancang, hingga kini belum ada listrik masuk Dusun.
Kondisi inipun sempat dikeluhkan Kades Ngrancang, Sudadi.
“Negarane sampun merdeka 73 tahun tapi kulo tasih komet seakan belum merdeka karena salah satu di dukuhan kami (dukuh ngengo) sampai sekarang belum ada aliran listrik mas,” keluhnya.
Menanggapi keluhan ini, PJ Bupati Bojonegoro,DR Supriyanto, melalui selulernya menjelaskan pada prinsipnya penanganan dusun gelap di wilayah Kab. Bojonegoro sebagai salah satu program prioritas Kab Bojonegoro .
Masih ada 32 Dusun gelap di wilayah kabupaten Bojonegoro termasuk di wilayah kecamatan Tambakrejo, salah satunya di dusun Ngengo, Desa Ngrancang.
Sehubungan dengan adanya UU 23 Tahun 2014 tentang Pemda, kewenangan penyediaan jaringan listrik daerah atau pedesaan berada di Pemerintah Provinsi sehingga penanganan dusun gelap yang bersumber dari APBD Kab Bojonegoro ditunda sambil menunggu ada peraturan atau kebijakan yang memperbolehkan Pemerintah Kab. Bojonegoro melaksanakan.
Pemkab Bojonegoro juga sudah berkoordinasi dgn PLN, dan pada prinsipnya Distribusi PLN Wilayah Bojonegoro siap untuk menuntaskan penanganan dusun gelap secara bertahap, dan tentunya diperlukan juga sinergi dengan perhutani bojonegoro dalam pelaksanaannya khususnya terkait perijinan yang melintasi wilayah Perhutani.
(dan)