BOJONEGORO. Netpitu.com – Kekeringan yang melanda Bojonegoro kini tengah memasuki masa darurat. Setidaknya dari 28 Kecamatan terdapat 15 Kecamatan yang ada di Bojonegoro mengalami darurat air atau kekeringan.
Data yang diperoleh dari BPBD Bojonegoro menyebutkan sekitar 25.109 KK atau sekitar 76.858 jiwa penduduk yang tersebar di 62 Desa atau 138 Dusun.
Kemarau tahun ini memang lebih terasa dampaknya lantaran kemarau tahun ini juga dibarengi hawa panas yang menyengat dengan suhu udara siang sekitar 42 derajat Celcius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, MS. Budi Mulyono, hawa panas yang terjadi sekarang ini dipicu oleh badai Elnino.
Hawa panas yang berlebihan akan mempengaruhi daya tahan tubuh manusia menurun lantaran kurangnnya air dalm tubuh. Hawa panas dapat juga menyebabkan dehidrasi dan munculnya penyakit sesak napas.
Untuk warga masyarakat dihimbau untuk mengkonsumsi air sebanyak-banyaknya.
Namun demikian tentunya hal ini menjadi kendala bagi masyarakat Desa yang daerahnya dilanda kekeringan parah. Lantaran tidak adanya sumber air di Desanya, sedangkan pasokan bantuan air dari pemerintah tidak datang setiap hari.
Seperti diungkapkan Kusno, Sekretaris Desa Malingmati, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, yang mengatakan bahwa hari ini BPBD mendistribusikan air bersih ke Desanya dengan dua armada dengan kapasitas air masing-masing armada sekitar 6000 liter.
Bantuan air bersih ini merupakan bantuan yang pertama kali diterima oleh warga Desa Malingmati. Dari yang diajukan 15 RT yang terebar di 6 Dusun di desa Malingmati baru dapat dipenuhi dua tanki air.
Bantuan air bersih dua mobil tanki air itu hanya mencukupi untuk 2 Dusun, sedangkan 13 Dusun lainnya masih menunggu giliran.
Harini ini selain Desa Malingmati, BPBD Bojonegoro juga mendistribusikan air bersih di wilayah Desa Kecamatan Ngraho dan Purwosari.
(Dan)