BOJONEGORO. Netpitu.com – Untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana utamanya yang berada di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Bojonegoro menggelar Rapat Koordinasi Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dan penyerahan tanggungjawab berkelanjutan. Rapat yang berlangsung di Griya Dharma Kusuma, Selasa (19/12).
Acara yang mengusung tema program masyarakat tangguh banjir dari PMI Kabupaten Bojonegoro ke Pemerintah Daerah. Diawali dengan pemaparan tentang Sibat yang disampaikan oleh Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro, Suko Widodo.
Dijelaskan bahwa sibat ini sudah ada di 4 Kecamatan yakni Kecamatan Balen di Desa Pilanggedha, Sarirejo dan Mulyorejo. Di Desa Ngablak Kecamatan Dander, Desa Banjarejo Kecamatan Bojonegoro. Sedangkan untuk di Kecamatan Trucuk di Desa Trucuk, Sumbangtimun dan Tulungrejo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Suko Widodo menjelaskan beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain pembuatan Perdes tentang kebencanaan, sosialisasi PHBS kepada siswa dan pelajar, pengolahan sampah rumah tangga dan pelatihan lain lain.
Menurut Suko di 3 Kecamatan yakbu Balen, Dander dan Bojonegoro sudah terdapat 3 perahu yang bisa digunakan untuk evakuasi. Dan saat ini tiga desa di Kecamatan Trucuk yang menjadi proyek Sibat .
Sedang menurut Mardikun dari PMI Cabang Bojonegoro, program ini sudah berjalan 3 tahun dan sudah selesai, selanjutya akan diserahkan ke masyarakat, sehingga keberlanjutan program ini setelah diserahkan masyarakat akan mewujudkan masyarakat tangguh bencana.
Sementara itu Edi Purwinanto dari PMI Jawa Timur mengataan Desa tangguh itu diindikasikan dengan memiliki ketahanan untuk berbuat, kebersamaan dan keberlanjutan.
Lebih lanjut dikatakan, Bojonegoro menjadi pilot project sibat di Jatim. Oleh karenanya Sibat harus senantiasa bergerak dengan pengembangan model pembangunan desa berwawasan bencana dan memiliki ketahanan. Meski pendanaan telah berhenti, namun akan terus eksis dan berlanjut ditengah masyarakat.
(dan)