BOJONEGORO. Netpitu.com – Peringatan dini menjadi faktor kunci penting yang menghubungkan antara tahap kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Pendekatan sistem peringatan dini tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur atau sarana dan prasarana saja, tetapi juga untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami dan merespon adanya alat peringatan dini bencana tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Sabtu, (18-12-2021),
melaksanakan geladi untuk menguji sistem peringatan dini banjir di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan geladi dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, perwakilan BBWS Bengawan Solo, Perwakilan OPD setempat, Perwakilan Kecamatan Kalitidu, Perwakilan Kecamatan Kapas, Tim Siaga Bencana Desa Ngringinrejo dan perwakilan masyarakat.
Dikatakan Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto, pentingnya latihan simulasi atau geladi ini bagi Tim Siaga Bencana dalam upaya pemahaman alur koordinasi peringatan dini banjir.
Tim siaga bencana merupakan relawan desa yang bertugas merespon apabila ada informasi potensi bencana banjir baik dari Pusdalops ataupun informasi masyarakat sekitar.
Sebelumnya telah dilakukan pembekalan terhadap Tim Siaga Bencana Desa Ngringinrejo, dan masyarakat mulai dari pemahaman risiko bencana. Tugas dari Tim Siaga Bencana dan cara kerja alat peringatan dini banjir serta prosedur evakuasinya hingga upaya pertolongan pertama pada korban banjir.
Melalui geladi ini, lanjut Ardhian Orianto, dilakukan uji coba terhadap alat sirine banjir dan bagaimana masing-masing bidang dari Tim Siaga Bencana mampu merespon informasi yang dikeluarkan dari alat tersebut disetiap level bahaya mulai dari Waspada, Siaga dan Awas untuk kemudian diinformasikan langkah-langkah anitispatif yang harus dilakukan oleh masyarakat setempat.
“Alat sirine banjir serta rangakaian kegiatan geladi sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Ngringrinrejo untuk memperkaya ilmu dalam menghadapi ancaman banjir di wilayah Desa Ngrinrejo sehingga masyarakat bisa lebih waspada” ujar Kepala Desa Ngringinrejo.
Sistem ini juga meningkatkan kapasitas Pusdalops BPBD dalam memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Sistem ini dirancang dengan dua metode, bisa manual oleh masyarakat maupun juga berdasarkan arahan Pusdalops. Disamping itu, dalam kegiatan ini juga dilakukan penguatan koordimasi informasi peringatan dini banjir antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), BPBD dan BMKG
Sebagai tambahan informasi, BNPB telah melakukan pemasangan alat peringatan dini berupa sirine banjir di 7 kabupaten DAS Bengawan Solo dan menjadi bagian dari program Prioritas Nasional yaitu di Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Wonogiri.
(Yon)