Politisi Demokrat Ini Pertanyakan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Kepemimpinan Bupati Anna

Repoter : Ciprut Laela

BOJONEGORO. Netpitu.com – Banyaknya keluhan dari berbagai kalangan pedagang kaki lima menjadikan Wakil DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto dan Advokat ikut prihatin.

“Dengan adanya beredar berita yang menyebutkan “ Bupati Anna, Pembagunan Di Bojonegoro Meningkat”, tetapi menjadikan para pedagang kaki lima harus kesulitan mencari lokasi berjualan. Ini sangat ironis,” ungkap Sukur Priyanto Wakil DPRD Bojonegoro.

Dikatakan Sukur, sekarang itu era keterbukaan, publik itu tidak tahu sejauh mana dan seberapa besar kemampuan Bojonegoro dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Memang, lanjut Sukur, selama 4 tahun terakhir pembagunan sudah sangat Segnifikan, kemampuan untuk belanja modal sudah sangat luar biasa dikarenakan APBD Bojonegoro sendiri sudah mencapai 8 triliun.

“Jika pembagunan semakin luas dan semakin Signifikan itu hal yang biasa, karena dana sudah tersedia, dana ada dan sangat luar biasa besarnya. Tetapi jika dalam pembangunan sudah sangat maju dan angka kemiskinan masih tinggi di Kabupaten Bojonegoro itu yang tidak benar. Seharusnya kita cari tau kenapa masih tinggi angka kemiskinannya, dan kita sebagai pemimpin di Bojonegoro harus mengevaluasi bersama-sama. Apakah belanja modal kita sudah sesuai belum dengan kebutuhan masyarakat kita, tegas ketua DPC Demokrat Bojonegoro, Sukur Priyanto.

Baca Juga :  Pedagang Pasar Kota dan Pasar Wisata Kawal Pendaftaran Bacaleg Demokrat Bojonegoro

Lebih jelasnya tambah Sukur, jika belanja sudah banyak tetapi tidak dapat mengurangi angka kemiskinan, itu berarti ada yang salah, atau ada skenario program pembangunan yang kurang pas.

Semestinya di kemampuan belanja-belanja yang sangat besar dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dan dapat mengurangi angka kemiskinan yang ada di Bojonegoro.

“Dan dalam pemberitaan, yang terkait banjir di kota Bojonegoro setiap kali hujan, lebih baik dibicarakan bersama, harus duduk bersama dalam satu meja. Dari pihak SDA dan Cipta Karya ayo dibicarakan dicari solusi yang tepat, jangan main lempar salah sana-sani, mari dirunding yang baik, jangan saling lempar kesalahan,” tandas Sukur.

Disisi lain Pinto Utomo S.H.,M.H., selaku Advokat dan pendiri kantor hukum Triyasa sekaligus menjelaskan bahwa pemimpin Bojonegoro sekarang itu sangat membanggakan kinerjanya dalam membangun Bojonegoro khususnya sarana dan prasarana jalan, yang dianggap sangat luar biasa/berhasil. Akan tetapi jika dicermati secara seksama, Bupati sekarang juga perlu menghargai upaya Bupati Bojonegoro sebelumnya dalam membangun sarana prasana khususnya jalan seperti program pavingisasi dan lain sebagainya yang terlebih dahulu pernah di laksanakan.

Baca Juga :  Targetkan 10 Kursi DPRD Gerindra Bojonegoro Bakal Bertarung Maksimal

“Seolah-olah pemimpin Bojonegoro sekarang menganggap bahwa hanya dirinyalah yang paling berhasil membangun Bojonegoro, itu sebenarnya yang harus disikapi, karena keberhasilan itu tidak terlepas juga dari perjuangan pemimpin Bojonegoro sebelumnya,” Ungkap Pria Lulusan Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Kamis (19/05/2022).

Lebih lanjut ungkap Pinto, dana APBD Bojonegoro tidak langsung sebesar sekarang, APBD Bojonegoro itu bisa sebesar itu karena ada perjuangan serta kerja keras dan usaha dari Bupati Bojonegoro sebelumnya, harusnya Bupati sekarang bisa saling menghormati, menghargai, dan tidak beranggapan seolah-olah dialah Bupati yang paling berhasil membangun Bojonegoro, bahkan seperti melecehkan Bupati Bojonegoro sebelumnya lewat syair lagu nglenyer, bahkan dengan sengaja memerintahkan seluruh Kades se Bojonegoro untuk membuat lomba dan parodi syair lagu nglenyer.

Lagi pula menurut Pinto, APBD Bojonegoro sekarang sangat besar nomor dua setelah kota Surabaya atau kurang lebih mencapai 8 Trilyun rupiah, jadi siapa saja yang menjadi Bupati tidak sulit untuk membangun infrastruktur di Bojonegoro, karena dananya sudah ada dan juga sudah tersedia.

Baca Juga :  Hadapi Bupati Bojonegoro, Kuasa Hukum Dirut PT. ADS Siapkan Langkah " Anna Game Over "

“Jadi hormatilah pemimpin-pemimpin Bojonegoro sebelumnya karena mereka juga sudah bekerja keras memajukan Kabupaten Bojonegoro jangan hanya membanggakan diri sendiri dengan pencitraan dalam berita yang beredar sekarang ini. Apalagi semua itu bukan hasil usahanya sendiri akan tetapi usaha keras semua pihak termasuk Bupati Bojonegoro sebelumnya” ujar Pinto.

Jika dilihat dalam segi pembagunan, memang jalan dimana-mana sudah bagus dan meningkat dari sebelumnya. Tetapi apakah dengan ngelenyernya jalan yang sekarang, kesejahteraan masyarakat dan kemiskinan di Bojonegoro meningkat seperti yang di bangga-banggakan, tentu tidak.

Bahkan banyak sekali keluhan dari masyarakat kalangan para pedagang kaki lima yang sulit mencari makan. Berjualan saja di manapun tempatnya selalu di gusur, petani kesulitan mencari Pupuk, pupuk mahal sementara harga hasil panen murah. Ini yang sebenarnya perlu di perhatikan. Kesejahteraan masyarakat juga harus diperhatikan, jangan hanya melakukan pencitraan melalui berita-berita yang tidak sesuai fakta-fakta yang ada di tengah masyarakat.

(Put)

1 komentar

  1. jangan sembarangan ngomong gak ada tempat ya…banyak opsi yg sediakan.DiTaman Rajekwesi..Dinas UKM jln patimura..jalan RA.kartini..Jl.Panglima Polem sudah banyak tempat..ada yg cocok disana ada juga yg gak diisi..para pedagang banyak yg sudah berjajar rapi disepanjang jl.RA kartini dan tertib..

Komentar ditutup.