SEMARANG. Netpitu.com – Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya 7 ruas tol Trans Jawa, yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Dengan mengucap Bismillah, ruas Trans Jawa sekmen Jawa Timur saya resmikan,” ujar jokowi.
Ruas tol di Jawa Timur, yang diresmikan adalah Ngawi-Kertosono segmen Wilangan-Kertosono, Jombang-Mojokerto seksi bandar-kertosono, Gempol-Pasuruan seksi Pasuruan-Grati dan Surabaya-Gempol seksi Relokasi Porong-Gempol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peresmian ditandai dengan membunyikan sirine dan penandatanganan empat prasasti yakni ruas Tol Ngawi – Kertosono (segmen wilangan – kertosono 37,9 KM), ruas tol Jombang – Mojokerto (Seksi Bandar – Kertosono 0,9 KM), relokasi jalan Tol Porong – Gempol 6,3 KM dan jalan Tol Gempol – Pasuruan (Seksi Pasuruan – Grati 13,65 KM).
“Dari pembukaan jalan tol di Jawa Timur artinya Jakarta-Surabaya sudah tersambung dan bisa dilalui kendaraan hari ini,” kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengatakan, kini masyarakat memiliki sejumlah alternatif jalur mana yang bisa digunakan saat memanfaatkan libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
“Silakan kalau mau pakai jalan tol silakan, kalau mau pakai jalan lama, jalan antarprovinsi, saya kira alternatif-alternatif, pilihan-pilihan memang harus diberikan kepada masyarakat,” kata Jokowi.
Jokowi juga berharap jalan Tol Trans Jawa ini dapat meningkatkan perekonomian di daerah yang dilintasi.
Sedangkan ruas tol yang diresmikan Jokowi di Jawa tengah, meliputi, tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang dan Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura.
Diungkapkan Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sugiyartanto, setelah diresmikannya ruas jalan tol ini, mulai besuk ( Jumat, 21/12/2018), akan dibuka gratis untuk kendaraan yang melintas di ruas jalan tol.
“Sampai dengan awal tahun, mulai besok sampai ke Surabaya yang hari ini diresmikan, yang tujuh ruas ini diantaranya masih free,” Kata Sugiyartanto saat menunggu acara peresmian jalan tol di Jembatan Kalikuto, Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/12).
Ditegaskan Sugiyartanto, meski gratis para pengguna jalan tetap melakukan tap kartu tol di mesin masuk tol.
“Tetap ngetap tapi nol rupiah, tapi yang sudah terpasang, yang belum terpasang mesin tap, ya terus saja. Prosentasinya saat ini sekarang biar masyarakat menikmati dulu, bebas bayar yang baru diresmikan. Nanti akhir bulan atau bulan depan akan ditemukan rumusnya,” kata Sugiyartanto.
Sementara itu, Sugiyartanto menjelaskan, terkait tarif tol tidak selamanya Rp 1.000/kilometer.
“Kalau untuk tarif, hitung-hitunganya dari investasi ya, seribu perkilo meter untuk gol 1, gol 2 dan3 satu setengah kali,gol 4-5 dua kali. Namun untuk hitung2an jarak panjang, ada sendiri,” katanya.
Menurutnya ada hitungan terpisah. Apalagi, menurutnya, bila jalan tol sudah terintegrasi dari Pelabuhan Merak sampai Tanjung Perak, Surabaya. Yang jelas, menurut Sugiyartanto, jarak yang panjang akan ada hitungan terpisah
“Ya ada hitung-hitunganya sendiri. Nih yang lagi saya hitung. Ya ibaratnya dari pelabuhan merak sampai tanjung perak akan berbeda. Dalam jangka panjang, itu biayanya akan ada peninjauan kembali,” tutur Sugiyartanto.
(*)