JAKARTA. Netpitu.com – Sekitar 20 persen atau 1.700 dari total Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Indonesia, akan menerima anggaran dalam program pendidikan vokasi pendidikan terkait penguasaan keahlian tertentu. Dana itu diberikan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Sekjen Kemenperin Haris Munandar mengatakan, total anggaran yang sedang diusulkan dan siap digelontorkan sebesar Rp800 miliar. Dana sebesar itu untuk kebutuhan revitalisasi 1.700 SMK.
“Jadi, setiap SMK bakal memperoleh anggaran sekitar Rp500 juta lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Keuangan yang akan dititipkan di provinsi. Pasalnya, peralatan SMK sekarang banyak yang tertinggal dua generasi,” kata Munandar seperti dikutip laman Kemenperin.go.id, Senin 21 Agustus 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam program pendidikan vokasi itu, Kemenperin menargetkan jumlah lulusan mencapai 845 ribu orang pada 2019. Dengan target itu, diharapkan mampu memenuhi kuota sasaran nasional dalam menciptakan satu juga sumber daya manusia (SDM) yang tersertifikasi.
Selain mencetak tenaga kerja berkompeten dan profesional, Kemenperin juga menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan industri dengan sistem 3in1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja).
Pada periode 2014-2016, terserap 37.334 orang yang kini bekerja di perusahaan. Diklat tersebut merupakan pembelajaran di bidang garmen, alas kaki, elektronika, animasi, pengolahan kakao dan rumput laut, kemasan, otomotif, serta furnitur.
(*)